CNN Indonesia
Selasa, 01 Apr 2025 04:46 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Amerika Serikat (AS) mengatakan telah mengirim tim bantuan bencana ke Myanmar beberapa hari setelah gempa bumi besar.
Amerika Serikat telah mengumumkan dukungan sebesar US$2 juta untuk organisasi bantuan di Myanmar menangani gempa yang menewaskan 2.000 orang lebih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tim bantuan AS yang terdiri dari para ahli kemanusiaan yang berbasis di wilayah tersebut sedang melakukan perjalanan ke Burma (Myanmar) sekarang untuk mengidentifikasi kebutuhan paling mendesak dari orang-orang tersebut, termasuk tempat penampungan darurat, makanan, kebutuhan medis, dan akses ke air," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Tammy Bruce kepada wartawan, menggunakan nama lama Myanmar, dikutip dari AFP.
Gempa bumi terjadi Jumat (28/3), pada hari yang sama ketika Menteri Luar Negeri Marco Rubio mengatakan bahwa ia secara resmi membubarkan Badan Pembangunan Internasional AS (USAID), dengan alasan bahwa "keuntungannya terlalu sedikit dan biayanya terlalu tinggi."
China, Rusia, dan India telah mengirim tim ke Myanmar. Secara historis, Amerika Serikat melalui USAID cepat mengirimkan tim penyelamat dan bantuan ke seluruh dunia setelah gempa bumi dan bencana alam lainnya.
Ketika ditanya apakah respons AS lebih lambat dari biasanya, Bruce berkata: "Saya akan menolak anggapan bahwa ini jelas merupakan hasil dari pemotongan dana USAID dan pendanaan semacam itu. Ada banyak elemen berbeda dalam dinamika ini."
Ia tidak menjelaskan lebih lanjut, tetapi mengatakan bahwa Amerika Serikat "akhirnya" mendapat permintaan resmi dari Myanmar. Di sisi lain Junta Militer Myanmar sedang dikenai sanksi berat oleh Washington.
Bruce juga mengatakan bahwa US$2 juta itu langsung diberikan kepada organisasi-organisasi yang sudah ada di lapangan.
Jumlah korban gempa magnitudo 7,7 yang melanda Myanmar kembali bertambah berdasarkan laporan terbaru. Laporan itu juga mengungkapkan jumlah korban luka bertambah dari sebelumnya.
Menurut laporan junta militer yang dikutip media independen Myanmar Now, Senin (31/3) petang, jumlah korban jiwa gempa tersebut kini mencapai 2.056 orang.
Kemudian, laporan korban luka terbaru tercatat 3.900 orang, sementara jumlah orang hilang yang dilaporkan masih sebesar 300 korban.
(fra/afp/fra)