Hamas Siap Bebaskan Semua Sandera demi Akhiri Invasi Israel di Gaza

1 day ago 10

Jakarta, CNN Indonesia --

Hamas menginginkan kesepakatan komprehensif untuk mengakhiri invasi Israel di Gaza dan menukar semua sandera Israel dengan warga Palestina yang dipenjara di Negeri Zionis itu.

Pernyataan itu disampaikan salah seorang pejabat senior dari kelompok militan Palestina tersebut, yang sekaligus menolak tawaran gencatan senjata sementara dari Israel.

Dalam pidato yang disiarkan di televisi, Khalil Al-Hayya, pejabat Hamas di Gaza yang memimpin tim negosiasi gencatan senjata, mengatakan bahwa mereka tidak akan lagi menyetujui kesepakatan sementara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hayya menyebut bahwa Hamas siap segera terlibat dalam "negosiasi paket komprehensif" untuk membebaskan semua sandera yang tersisa dalam tahanan mereka sebagai imbalan atas diakhirinya perang Gaza.

Kesepakatan itu juga disertai pembebasan warga Palestina yang dipenjara oleh Israel, dan pembangunan kembali Gaza.

"(Benjamin) Netanyahu dan pemerintahannya menggunakan perjanjian parsial sebagai kedok untuk agenda politik mereka, yang didasarkan pada kelanjutan perang pemusnahan dan kelaparan, bahkan jika harganya adalah mengorbankan semua tahanannya (sandera)," kata Hayya, seperti dilansir Reuters.

"Kami tidak akan menjadi bagian dari kebijakan ini," tegas dia.

Para mediator Mesir telah berupaya untuk menghidupkan kembali perjanjian gencatan senjata Januari, yang menghentikan pertempuran di Gaza sebelum runtuh bulan lalu, tetapi hanya ada sedikit tanda kemajuan, setelah Israel dan Hamas saling menyalahkan.

"Komentar Hamas menunjukkan bahwa mereka tidak tertarik pada perdamaian tetapi kekerasan terus-menerus. Persyaratan yang dibuat oleh Pemerintahan Trump tidak berubah: bebaskan sandera atau hadapi neraka," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, James Hewitt.

Putaran pembicaraan terakhir pada hari Senin (14/4) di Kairo, Mesir, untuk memulihkan gencatan senjata dan membebaskan sandera Israel berakhir tanpa terobosan yang jelas, kata sumber Palestina dan Mesir.

Israel telah mengusulkan gencatan senjata 45 hari di Gaza untuk memungkinkan pembebasan sandera dan berpotensi memulai pembicaraan tidak langsung untuk mengakhiri perang.

Hamas telah menolak salah satu syaratnya, yaitu meletakkan senjata. Dalam pidatonya, Hayya menuduh Israel mengajukan usulan balasan dengan "syarat yang mustahil."

Hamas membebaskan 38 sandera berdasarkan gencatan senjata yang dimulai pada 19 Januari lalu. Pada bulan Maret lalu, militer Israel melanjutkan serangan darat dan udaranya di Gaza, membatalkan gencatan senjata setelah Hamas menolak usulan untuk memperpanjang gencatan senjata tanpa mengakhiri perang.

Pejabat Israel mengatakan bahwa serangan akan terus berlanjut hingga 59 sandera yang tersisa dibebaskan dan Gaza didemiliterisasi. Hamas bersikeras akan membebaskan sandera hanya sebagai bagian dari kesepakatan untuk mengakhiri perang dan telah menolak tuntutan untuk meletakkan senjata.

(wiw)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Perlautan | Sumbar | Sekitar Bekasi | |