Kesaksian UN WFP: Tank Israel Tembaki Warga Gaza saat Antre Bantuan

11 hours ago 4

Jakarta, CNN Indonesia --

Program Pangan Dunia PBB (UN WFP) buka suara soal kebrutalan Israel yang menembaki kerumunan warga di Jalur Gaza Palestina saat mengantre bantuan bahan makanan pada Minggu (20/7).

Insiden ini menurut laporan Al Jazeera menewaskan 115 warga Palestina. Sementara itu, sebanyak 19 orang lainnya tewas imbas kelaparan.

Melalui pernyataan terbukanya, UN WFP mengungkapkan pada Minggu pagi rombongan konvoinya yang terdiri dari 25 truk pengangkut bantuan melintasi titik perbatasan Zikim menuju komunitas warga di Gaza Utara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

UN WFP menuturkan rombongannya diserbu warga sipil dalam jumlah besar yang cemas menunggu bantuan makanan yang makin langka di kala Israel masih memblokade Gaza.

"Namun, ketika konvoi mendekat, kerumunan tersebut justru ditembaki oleh tank-tank Israel, penembak jitu, dan tembakan lainnya," bunyi pernyataan UN WFP pada Senin (21/7).

UN WFP menuturkan serangan Israel terjadi meskipun pihak berwenang Israel telah memberikan jaminan dalam distribusi bantuan internasional ke Gaza. Tel Aviv awalnya juga berjanji tidak akan ada kehadiran atau keterlibatan militer sepanjang rute konvoi kemanusiaan.

Menurut UN WFP,  tentara bersenjata tidak seharusnya berada di dekat, apalagi di dalam konvoi bantuan kemanusiaan.

"Penembakan di sekitar misi kemanusiaan, konvoi, maupun distribusi pangan harus segera dihentikan. Segala bentuk kekerasan yang melibatkan warga sipil yang sedang mencari bantuan kemanusiaan sama sekali tidak dapat dibenarkan. Kami sangat prihatin dan berduka atas insiden tragis ini yang menyebabkan hilangnya begitu banyak nyawa. Lebih banyak lagi yang mengalami luka serius yang mengancam jiwa," ucap UN WFP.

"Orang-orang ini hanya berusaha mendapatkan makanan untuk menyelamatkan diri dan keluarga mereka dari kelaparan. Kejadian memilukan ini semakin menyoroti betapa berbahayanya kondisi yang harus dihadapi oleh misi-misi kemanusiaan di Gaza."

Al Jazeera melaporkan dari total 115 orang tewas, 92 orang ditembak mati saat berusaha mendapatkan bantuan pangan di perlintasan Zikim di utara serta di titik distribusi bantuan di Rafah dan Khan Younis di selatan.

Pembunuhan ini terjadi di tengah pengepungan berkelanjutan Israel terhadap Gaza, yang memperburuk krisis kelaparan. Otoritas kesehatan Gaza melaporkan setidaknya 19 orang meninggal akibat kelaparan dalam 24 jam terakhir.

Sembilan orang lainnya tewas di dekat titik distribusi bantuan di Rafah, tempat 36 orang telah tewas hanya sehari sebelumnya. Empat orang lainnya dilaporkan tewas di dekat titik bantuan kedua di Khan Younis, menurut Badan Pertahanan Sipil Palestina.

Rizeq Betaar, seorang warga Palestina yang selamat dari serangan di Zikim, membantu membawa seorang korban muda ke rumah sakit.

"Kami melihat pemuda itu tergeletak di tanah, dan kami yang membawanya dengan sepeda. Kami hanya mencoba menyelamatkannya. Tapi tidak bisa," kata Betaar.

[Gambas:Twitter]

"Tidak ada ambulans, tidak ada makanan, tidak ada kehidupan, tidak ada lagi cara untuk bertahan hidup. Kami hanya bertahan sekuat tenaga," paparnya menambahkan.

Militer Israel mengakui telah melancarkan penembakan dengan alasan itu adalah "tembakan peringatan untuk menghilangkan ancaman langsung terhadap pasukan" di Gaza utara. Meski begitu, mereka tidak memberikan bukti atau rincian terkait ancaman tersebut.

UN WFP membantah pernyataan Israel tersebut, menyatakan para korban hanyalah orang-orang yang berusaha mengakses makanan untuk diri mereka dan keluarga mereka yang berada di ambang kelaparan.

(rds)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Perlautan | Sumbar | Sekitar Bekasi | |