Kronologi Panglima Militer Pemerintah Transisi Suriah Ditangkap di UEA

11 hours ago 4

CNN Indonesia

Selasa, 29 Apr 2025 09:55 WIB

Panglima militer Suriah Issam Buwaydani ditangkap saat hendak tinggalkan Uni Emirat Arab. Alasan penangkapan belum diketahui. Issam Al Buwaydani alias Abu Hammam, pemimpin Jaish Al Islam Suriah. Foto: AFP/AHMAD AL-FAROQ

Jakarta, CNN Indonesia --

Panglima militer pemerintah transisi Suriah, Issam Buwaydani, ditangkap di bandara Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).

Dua sumber dari sayap militer Jaish Al Islam mengatakan kepada AFP bahwa Buwaydani ditangkap pada Kamis (24/4) lalu di bandara Dubai saat hendak meninggalkan UEA.

"Kami tidak tahu alasan penangkapannya," kata salah satu sumber.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua sumber menyebut Buwaydani, atau yang dikenal dengan Abu Hammam, masuk ke UEA menggunakan paspor Turki dan berada di sana dalam rangka "kunjungan pribadi".

"Sejauh ini pemerintah Suriah telah menghubungi pihak Emirat, namun belum mendapat jawaban," lanjut sumber tersebut.

Juru bicara militer utama Jaish Al Islam, Hamza Bayraqdar, melalui aplikasi Telegram telah menyerukan "pembebasan segera dan tanpa syarat" Buwaydani. Bayraqdar menyebut Buwaydani merupakan salah satu simbol revolusi Suriah.

Para aktivis juga telah menyerukan aksi demonstrasi di Damaskus untuk menuntut pembebasan Buwaydani.

Pihak UEA hingga kini belum mengonfirmasi penangkapan Buwaydani.

Penangkapan Buwaydani terjadi setelah awal bulan ini UEA menyambut kunjungan Presiden interim Suriah Ahmed Al Sharaa. Al Sharaa merupakan pemimpin kelompok Hayat Tahrir Al Sham (HTS), yang mengepalai penggulingan Presiden Bashar Al Assad pada 8 Desember lalu.

Buwaydani sementara itu merupakan pemimpin Jaish Al Islam, kelompok yang ikut berperang melawan Assad dan sempat menguasai wilayah Ghouta Timur di dekat Damaskus.

Setelah Assad digulingkan dan kelompok-kelompok bersenjata pro-Assad dibubarkan, Jaish Al Islam dilebur ke dalam angkatan bersenjata baru Suriah dan Buwaydani ditunjuk menjadi panglima militer.

Buwaydani mengambil alih kepemimpinan Jaish Al Islam setelah pendirinya, Zahran Alloush, tewas pada 2015.

Para aktivis pernah menuduh Jaish Al Islam bertanggung jawab atas penculikan empat aktivis hak asasi manusia, termasuk pengacara dan jurnalis Suriah Razan Zeitouneh pada Desember 2013.

Namun, kelompok tersebut membantah tuduhan itu.

(blq/dna)

Read Entire Article
Perlautan | Sumbar | Sekitar Bekasi | |