KILAS INTERNASIONAL
CNN Indonesia
Kamis, 24 Jul 2025 06:46 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Serangkaian ledakan dan kebakaran yang menerjang Iran hampir setiap hari dalam beberapa pekan terakhir menjadi perhatian berita internasional pada Rabu (23/7).
Agresi brutal Israel ke Jalur Gaza Palestina hingga persoalan eks marinir TNI AL Satria Arta Kumbara yang minta dipulangkan usai gabung tentara Rusia juga menjadi perhatian. Berikut kilas berita internasional kemarin:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ledakan & Kebakaran Misterius di Iran, Pejabat Curigai Sabotase Israel
Serangkaian ledakan dan kebakaran misterius yang terjadi hampir setiap hari di Iran dalam beberapa pekan terakhir memicu kecurigaan pejabat tinggi negara tersebut.
Sejumlah pejabat Iran menduga ledakan dan kebakaran misterius itu merupakan sabotase terkoordinasi yang dilakukan oleh Israel.
Ledakan dan kebakaran dilaporkan terjadi di berbagai lokasi strategis, mulai dari kompleks apartemen, kilang minyak, jalan di dekat bandara utama, hingga pabrik sepatu.
Jawaban Anwar Ibrahim usai Didesak Oposisi & Mahathir untuk Mundur
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim buka suara usai muncul sejumlah seruan agar dirinya mundur dari jabatannya.
Seruan kepada Anwar untuk lengser ini muncul belakangan dari pihak oposisi, termasuk mantan sekutu koalisi sekaligus pendahulunya, eks PM Mahathir Mohamad.
Dalam pernyataannya pada akhir pekan lalu, Anwar menegaskan ia tidak akan mundur dari jabatan kecuali menghadapi mosi tidak percaya di parlemen.
Ini yang Terjadi jika Tak Punya Kewarganegaraan seperti Satria Kumbara
Mantan anggota Marinir TNI Angkatan Laut, Satria Arta Kumbara, menjadi sorotan publik setelah muncul dalam sebuah video yang menyatakan keinginannya untuk kembali menjadi warga negara Indonesia (WNI).
Dalam video yang beredar luas tersebut, Satria mengaku tidak mengetahui bahwa kontrak yang ia tanda tangani dengan Kementerian Pertahanan Rusia mengakibatkan pencabutan status kewarganegaraannya sebagai WNI.
Ia kini berharap dapat kembali ke tanah air dan memohon kepada Menteri Luar Negeri Sugiono, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, serta Presiden Prabowo Subianto agar menerimanya kembali sebagai warga negara Indonesia.
(rds)