CNN Indonesia
Sabtu, 19 Jul 2025 18:20 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Negara Thailand yang saat ini sedang mengalami krisis politik, dahulu bernama Siam. Padahal Siama adalah nama resmi kerajaan tersebut selama berabad-abad.
Diyakini Siam berasal dari kata Sansekerta Śyāma yang berarti gelap atau cokelat, merujuk pada warna kulit orang-orang di wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pedagang asing, termasuk dari Tiongkok dan Eropa, memopulerkan nama ini saat merujuk ke kerajaan tersebut hingga nama tersebut melekat.
Namun, orang-orang negara tersebut secara historis menyebut diri mereka sebagai Mueang Thai atau hanya Thai yang berarti tanah kebebasan. Nama lokal ini mencerminkan rasa kebebasan dan kebanggaan di antara orang Thailand, sebagai satu-satunya negara Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah.
Menurut Historytoday.com, kata Siam diadopsi oleh Portugis sejak abad ke-16 dan menjadi istilah geografis yang diterima. Kerajaan-kerajaan bangkit dan runtuh, tetapi sejak tahun 1780-an dinasti Chakri memerintah seluruh Siam dari ibu kota mereka di Bangkok.
Mereka memperluas wilayah kekuasaan mereka ke bagian-bagian Laos, Kamboja, dan Malaya modern, tetapi pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 mereka dipaksa menyerahkan wilayah mereka di sana kepada Prancis.
Pada tahun 1927, Partai Rakyat yang radikal dibentuk. Salah satu pendirinya adalah seorang perwira militer bernama Phibun (secara lengkap, Luang Phibunsongkhram), yang pada tahun 1932 membantu memimpin kudeta terhadap raja Chakri dan mendirikan pemerintahan yang lebih mirip demokrasi gaya barat, dengan parlemen.
Sebagai seorang nasionalis dan modernis yang kuat, ia mengubah nama negara itu menjadi Thailand pada 24 Juni 1939.
Perubahan tersebut merupakan bagian dari tekad Phibun untuk membawa rakyatnya ke dunia modern dan sekaligus menekankan identitas unik mereka. Itu merupakan langkah anti-Tiongkok dengan slogan 'Thailand untuk Orang Thailand'. Ada banyak orang Tionghoa di negara itu dan banyak bisnis Tionghoa yang makmur.
Kembali ke Siam sebentar
Namun, Thailand sempat berganti nama menjadi Siam lagi dari tahun 1945 hingga 1949 setelah Perang Dunia II.
Selama masa ini, terjadi pergantian kepemimpinan, dan beberapa pejabat lebih memilih nama historis Siam. Namun, ketika Phibun kembali berkuasa pada tahun 1949, nama Thailand dikembalikan dan menjadi nama resmi sejak saat itu hingga sekarang.
(imf/bac)