CNN Indonesia
Senin, 22 Des 2025 16:15 WIB
Menteri sayap kanan Israel Itamar Ben Gvir (kanan). Foto: Maya Alleruzzo / POOL / AFP
Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri sayap kanan Israel, Itamar Ben-Gvir, mengusulkan warga Palestina yang ditahan di Negeri Zionis ditempatkan di fasilitas penahanan yang dikelilingi oleh buaya.
Dilansir dari media Israel, Channel 13, Ben-Gvir pekan lalu menyodorkan proposal kepada Kepala Layanan Penjara Komisaris Kobi Yaakobi mengenai warga Palestina yang menjadi tahanan di Israel.
Dalam proposal itu, ia mengusulkan agar warga Palestina ditempatkan di fasilitas penahanan yang terletak di Hamat Gader di utara Israel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wilayah ini merupakan area yang berdekatan dengan Dataran Tinggi Golan dan perbatasan Israel-Yordania. Bukan cuma itu, wilayah ini juga menjadi habitat aligator.
Dalam usulannya, Ben-Gvir meminta agar penjara dengan keamanan tinggi dibangun di sana, sambil menambahkan kehadiran buaya guna memperketat keamanan, demikian dilaporkan Anadolu Agency.
"Layanan Penjara Israel sedang meninjau proposal tak biasa yang diajukan Menteri Keamanan Nasional (Itamar Ben-Gvir), yang menyerukan pembangunan sebuah pusat penahanan untuk tahanan keamanan yang dikelilingi buaya guna mencegah mereka berupaya kabur," demikian laporan Channel 13.
Proposal ini diajukan saat parlemen Israel, Knesset, dijadwalkan melakukan pemungutan suara untuk rancangan undang-undang (RUU) yang juga disodorkan Ben-Gvir mengenai eksekusi mati tahanan Palestina yang diduga terlibat dalam serangan terhadap Israel.
Majelis Sidang Paripurna Knesset telah menyetujui RUU tersebut dalam pembahasan pertama pada 11 November lalu. Butuh persetujuan di pembahasan kedua dan ketiga agar beleid tersebut menjadi undang-undang.
Israel saat ini menahan lebih dari 9.300 warga Palestina, termasuk anak-anak dan perempuan, di penjara-penjara Tel Aviv. Lembaga hak asasi manusia (HAM) melaporkan banyak tahanan Palestina yang meninggal dunia karena mengalami penyiksaan, kelaparan, dan tidak diberikan akses kesehatan selama berada di penjara Israel.
Kekerasan terhadap tahanan Palestina meningkat sejak Israel meluncurkan agresi brutal ke Jalur Gaza pada Oktober 2023. Agresi itu telah menewaskan lebih dari 70.900 warga Palestina, mayoritas anak-anak dan perempuan.
Lebih dari 171.200 warga Palestina juga terluka imbas agresi. Jutaan warga Palestina juga kini menjadi pengungsi.
(blq/dna)

3 hours ago
1

















































