Myanmar Mengheningkan Cipta untuk 2 Ribu Korban Tewas Gempa

1 day ago 6

Jakarta, CNN Indonesia --

Myanmar akan mengheningkan cipta pada Selasa (1/4) untuk mengenang korban gempa bumi yang jumlahnya lebih dari 2.000 orang.

Harapan untuk menemukan lebih banyak korban selamat di antara reruntuhan bangunan dilaporkan semakin menipis.

"Bendera nasional akan dikibarkan setengah tiang hingga 6 April sebagai bentuk simpati atas hilangnya nyawa dan kerusakan akibat gempa bumi berkekuatan 7,7 skala Richter pada hari Jumat, kata junta militer, dikutip dari Channel News Asia, Selasa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengumuman itu disampaikan intensitas upaya penyelamatan mulai berkurang di Mandalay. Kota dengan lebih dari 1,7 juta penduduk ini menjadi yang paling parah terdampak gempa.

Di wilayah itu, penduduk berkemah di jalan-jalan hingga tiga malam berturut-turut karena tidak dapat kembali ke rumah. Sebagian memiliki tenda, tetapi banyak pula, termasuk anak-anak kecil, yang hanya tidur di atas selimut di tengah jalan.

Warga berusaha untuk tetap berada sejauh mungkin dari bangunan karena takut bangunan akan roboh.

Junta militer mengatakan hingga Senin (31/3), jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 2.056, dengan lebih dari 3.900 orang terluka dan 270 orang hilang.

Sementara itu, di Bangkok, Thailand, telah dikonfirmasi setidaknya 19 korban meninggal. Gempa menyebabkan blok menara 30 lantai yang sedang dibangun runtuh.

Petugas penggali terus membersihkan tumpukan puing yang besar di lokasi tersebut. Setidaknya 75 orang masih belum ditemukan.

Para pejabat mengatakan mereka belum putus asa untuk menemukan lebih banyak korban selamat.

Krisis kemanusiaan

Tantangan yang dihadapi negara Asia Tenggara berpenduduk lebih dari 50 juta orang itu sangat besar bahkan sebelum gempa bumi.

Myanmar dilanda perang saudara selama empat tahun, yang dipicu oleh kudeta militer pada 2021, sehingga perekonomian hancur dan layanan kesehatan serta infrastruktur rusak parah.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan gempa bumi itu sebagai keadaan darurat tingkat tinggi.

Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah telah meluncurkan permohonan lebih dari 100 juta dolar AS untuk membantu para korban.

Tim bantuan internasional telah tiba di Myanmar setelah kepala junta Min Aung Hlaing mengajukan permohonan bantuan asing.

Di masa lalu, para jenderal penguasa Myanmar menjauhi bantuan asing, bahkan setelah bencana alam besar.

Juru bicara junta Zaw Min Tun berterima kasih kepada sekutu utama Tiongkok dan Rusia atas bantuan mereka, serta India, dan mengatakan pihak berwenang melakukan yang terbaik.

"Kami berusaha dan memberikan perawatan kepada orang-orang yang terluka dan mencari yang hilang," katanya.

Di sisi lain, muncul juga laporan tentang junta militer yang melakukan serangan udara terhadap kelompok-kelompok bersenjata yang menentang kekuasaannya, bahkan ketika Myanmar bergulat dengan dampak gempa bumi.

Satu kelompok bersenjata etnis minoritas mengatakan kepada AFP tujuh pejuangnya tewas dalam serangan udara setelah gempa bumi, dan ada laporan tentang lebih banyak serangan udara pada Senin.

(vws)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Perlautan | Sumbar | Sekitar Bekasi | |