Putin Copot Kepala Staf Angkatan Darat Rusia, Ada Apa?

7 hours ago 3

CNN Indonesia

Jumat, 16 Mei 2025 05:10 WIB

Presiden Vladimir Putin memecat Kepala Angkatan Darat Rusia, Jenderal Oleg Salyukov, pemecatan terbaru terhadap tokoh militer berpangkat tinggi. Presiden Vladimir Putin memecat Kepala Angkatan Darat Rusia, Jenderal Oleg Salyukov, pemecatan terbaru terhadap tokoh militer berpangkat tinggi. (Foto: REUTERS/Evgenia Novozhenina)

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Vladimir Putin memecat Kepala Angkatan Darat Rusia, Jenderal Oleg Salyukov, pada Kamis (15/5). Ini menjadi pemecatan terbaru terhadap tokoh militer berpangkat tinggi di tengah invasi Rusia ke Ukraina yang masih membara.

Salyukov akan dipindahkan menjadi wakil dari eks Menteri Pertahanan Sergei Shoigu yang kini menjabat Sekretaris Dewan Keamanan Rusia. Perubahan jabatan ini diumumkan melalui dekret resmi Kremlin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal, kurang dari seminggu lalu, Salyukov masih memimpin parade militer besar-besaran Hari Kemenangan di Red Square bersama Menteri Pertahanan Rusia saat ini, Andrey Belousov. Parade militer itu digelar untuk memperingati 80 tahun kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia II.

Sejak tahun lalu, lebih dari belasan pejabat militer dan sektor pertahanan di Rusia telah didakwa secara hukum. Banyak di antaranya dituduh menyalahgunakan dana proyek besar untuk keuntungan pribadi.

Shoigu, sekutu lama Putin, dicopot dari jabatannya sebagai Menhan Rusia pada 2024 lalu dan kini menduduki jabatan yang lebih rendah. Padahal, Shoigu selalu menjabat berbagai posisi strategis sejak awal 1990-an.

Sementara itu, Salyukov menjabat sebagai Kepala Angkatan Darat Rusia sejak 2014. Ia mengawasi keterlibatan militer Rusia dalam perang saudara di Suriah dan invasi ke Ukraina. 

 Sebelumnya, Salyukov juga pernah menjabat sebagai wakil kepala staf umum selama empat tahun.

Dikutip AFP, Kremlin membantah serangkaian penangkapan dan pemecatan pejabat internal militer Rusia ini merupakan bentuk pembersihan menyusul kemunduran pasukan di Ukraina.


Pemecatan ini juga berlangsung kala Rusia terus ditekan agar mau memulai perundingan damai dengan Ukraina setelah melancarkan invasi ke negara tetangganya itu sejak Februari 2022 lalu.

Invasi Rusia di Ukraina telah menewaskan ribuan orang dari kedua belah pihak. 

Kedua negara dijadwalkan memulai negosiasi yang akan dimediasi Turki dan digelar di Istanbul hari ini, Jumat (16/5). Ini akan menjadi pembicaraan langsung pertama antara Kyiv dan Moskow sejak invasi pada 2022 lalu.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, sebelumnya menyatakan akan berangkat ke Turki untuk melakukan pembicaraan langsung dan menantang Putin untuk melakukan hal yang sama. Menurutnya penolakan Putin untuk hadir artinya pemimpin Rusia itu "tidak ingin mengakhiri perang".

Sementara itu, Putin sendiri diyakini tidak akan hadir dalam dialog di Istanbul tersebut dan hanya mengirim delegasinya dalam perundingan itu.

(rds)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Perlautan | Sumbar | Sekitar Bekasi | |