CNN Indonesia
Jumat, 25 Jul 2025 14:49 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Hubungan antara Thailand dan Kamboja sejak lama diwarnai pasang surut, terutama terkait sengketa wilayah perbatasan yang panjang dan berhutan lebat.
Ketegangan sering kali berubah menjadi bentrokan bersenjata, dan meskipun beberapa konflik sempat mereda, akar permasalahannya belum benar-benar terselesaikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut sejarah singkat konflik Thailand-Kamboja dari tahun ke tahun.
Hubungan antara negara tetangga Asia Tenggara ini telah menimbulkan perselisihan sejak tahun 1907, ketika koloni Prancis di Kamboja dan Kerajaan Siam yang merdeka (sebutan untuk Thailand hingga tahun 1939) menandatangani perjanjian yang menetapkan batas sepanjang 500 mil di antara keduanya.
Masalah muncul karena peta yang dibuat saat itu berbeda dengan isi teks perjanjiannya, khususnya karena peta tersebut menempatkan Candi Preah Vihear, bangunan keagamaan abad ke-11 yang memiliki makna historis dan spiritual bagi kedua negara, di dalam wilayah koloni Prancis (Kamboja).
Selama Perang Dunia 2, Thailand yang saat itu bersekutu dengan Jepang merebut Preah Vihear.
Namun setelah kekalahan Blok Poros (aliansi militer yang dipimpin Nazi), Thailand menyerahkan kembali candi tersebut kepada Kamboja yang saat itu masih berada di bawah kendali Prancis.
Pada 1954, saat Kamboja baru merdeka, Thailand kembali mengambil alih Preah Vihear.
Sengketa ini kemudian dibawa ke Mahkamah Internasional oleh Kamboja, dengan dalih bahwa peta tahun 1907 menjadi bukti sah kedaulatan mereka atas candi tersebut.
Mahkamah Internasional akhirnya memenangkan Kamboja pada 1962 dan menetapkan tujuan bahwa Preah Vihear adalah milik sah Kamboja.
Thailand menerima keputusan tersebut dan menarik pasukannya.
Awal bentrokan di sekitar candi Preah Vihear
Titik awal konflik modern antara kedua negara terjadi pada 2008, ketika bentrokan meletus di sekitar Candi Preah Vihear yang terletak di wilayah perbatasan.
Meski Mahkamah Internasional pada 1962 menyatakan candi itu milik Kamboja, Thailand tetap mengeklaim sebagian wilayah di sekitarnya.
Bentrokan senjata antara militer kedua negara terjadi, menewaskan sejumlah prajurit dan warga sipil.
Ketegangan berlanjut selama berbulan-bulan, meski akhirnya mereda setelah mediasi internasional.
Bersambung ke halaman berikutnya...