Trump-MbS Tanda Tangani Perjanjian Kerja Sama Militer AS-Saudi

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menandatangani sejumlah perjanjian dengan Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohamed bin Salman (MbS). Salah satu perjanjian yang disepakati kedua pihak adalah kerja sama militer.

Sejumlah perjanjian kerja sama itu ditandatangani keduanya saat kunjungan Trump ke Riyadh, Selasa (13/4).

Pada upacara penandatanganan resmi di sebuah ballroom berlapis emas di Royal Court Riyadh, kedua pemimpin menandatangani nota kesepahaman, letter of intent, dan perjanjian eksekutif lainnya yang mencakup berbagai lembaga pemerintah.

Melansir CNN, beberapa fokus kerja sama militer kedua negara ini termasuk modernisasi dan pengembangan kemampuan angkatan bersenjata Saudi melalui kemampuan pertahanan di masa depan.

Selain itu, kedua negara juga sepakat meningkatkan kerja sama dalam pelatihan amunisi, layanan dukungan, peningkatan sistem pemeliharaan, suku cadang, dan pendidikan untuk sistem darat dan udara Garda Nasional, serta pengembangan kemampuan kesehatan angkatan bersenjata Saudi.

Trump sedang melakukan kunjungan ke Timur Tengah, termasuk Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar.

Tur ini merupakan kali kunjungan kedua Trump ke luar negeri sejak melangkahkan kaki ke Gedung Putih. Kunjungan pertama dia ke Roma, Italia, untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus pada awal Mei.

Dalam kunjungannya kali ini, Trump mendapat sambutan istimewa dari Pangeran MbS. Trump disambut di landasan oleh Pangeran MbS, yang menunggu di karpet ungu diapit oleh barisan kehormatan.

Sambutan ini merupakan hak istimewa yang hanya diberikan kepada tamu yang paling disukai.

Melansir AFP, sambutan hangat tersebut menyoroti hubungan erat antara kedua pemimpin. Hal ini terlihat berbeda dengan hubungan saat Joe Biden menjadi Presiden AS.

"Saya benar-benar yakin kita sangat menyukai satu sama lain," kata Trump selama pertemuan bilateral dengan Pangeran MbS.

Saat Trump terpilih kembali sebagai presiden untuk kedua kalinya, putra mahkota Saudi adalah kepala negara pertama yang diizinkan menelepon.

Selain itu, Arab Saudi dan AS memiliki hubungan yang kuat dalam beberapa dekade terakhir. Saudi menyediakan minyak untuk Negeri Paman Sam, dan sebaliknya AS menyediakan keamanan bagi kerajaan termasuk soal senjata.

(dmi/dmi)