153 Warga Gaza Tiba Misterius di Afsel Diduga Sengaja Diusir Israel

7 hours ago 7

CNN Indonesia

Senin, 17 Nov 2025 12:19 WIB

Israel diduga usir paksa dan terbangkan ratusan warga Palestina pakai pesawat sewaan ke Afrika Selatan. Ilustrasi. Israel diduga usir paksa ratusan warga Palestina dari Gaza, diterbangkan ke negara ketiga. Foto: REUTERS/Dawoud Abu Alkas

Jakarta, CNN Indonesia --

Organisasi kemanusiaan Gift of the Givers menyatakan Israel sengaja mengusir sejumlah warga dari Gaza hingga tiba secara "misterius' di Afrika Selatan pekan lalu.

Founder Gift of the Givers, Imtiaz Sooliman, mengatakan berdasarkan penilaian dari warga Gaza yang lebih dulu tiba di Afrika Selatan, bahwa Israel memang berambisi mengusir mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Israel tampaknya mengusir orang-orang dari Gaza dan mengirim dengan pesawat carteran," kata dia, dikutip Al Jazeera, Jumat (14/11).

Dia juga mengatakan Israel mengirim warga Gaza dengan pesawat carter tanpa membubuhkan cap di paspor mereka.

"Israel sengaja tak memberi cap di paspor orang-orang malang ini untuk memperparah penderitaan mereka di negara asing," ungkap Sooliman.

Sementara itu, otoritas Israel menyatakan 153 warga Gaza yang tiba di Afrika Selatan sudah menerima izin masuk dari negara ketiga sebelum pesawat lepas landas.

"[Warga Palestina hanya diizinkan meninggalkan Gaza] setelah COGAT (Badan Israel yang mengelola urusan sipil di Palestina) menerima persetujuan dari negara ketiga untuk menerima mereka," kata juru bicara COGAT Shimi Zuaretz pada Jumat, dikutip AFP.

Kemudian keesokan harinya, juru bicara lain menyebut negara ketiga adalah Afrika Selatan itu sendiri.

Sebanyak 153 warga Palestina dengan pesawat carter tiba di Afsel pada Kamis (13/11). Mereka sempat terjebak di pesawat 12 jam karena tak ada cap keberangkatan paspor dari Israel.

Kementerian Dalam Negeri Afrika Selatan akhirnya mengizinkan penumpang keluar dari pesawat usai Gift of the Givers menjamin akan membantu dan menyediakan akomodasi untuk mereka.

Pada Oktober lalu, pesawat sewaan yang mengangkut 176 warga Palestina juga mendarat di Johannesburg. Namun, beberapa penumpang dipindah ke negara lain.

Menanggapi insiden tersebut, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengatakan pihak berwenang akan melakukan penyelidikan.

Dia mengungkapkan badan intelijen, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Hubungan dan Kerja Sama Internasional saat ini sedang menilai situasi.

"Kami akan melakukan evaluasi yang tepat dan melihat apa yang terjadi di masa depan," ujar Ramaphosa.

"Mereka adalah orang-orang dari Gaza yang entah bagaimana secara misterius dinaikkan ke pesawat yang melewati Nairobi dan tiba di sini," imbuh dia.

(isa/dna)

Read Entire Article
Perlautan | Sumbar | Sekitar Bekasi | |