34 Warga Gaza Tewas Diserang Israel saat Iduladha

11 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Sedikitnya 34 warga Gaza tewas dalam serangan Israel pada Iduladha, berdasarkan sumber medis. Korban tewas tersebut telah dibawa ke tiga rumah sakit berbeda, terbanyak 16 jasad dibawa ke RS Nasser di Khan Younis.

Al Jazeera pada Jumat (6/6) memberitakan 11 jenazah lainnya dibawa ke Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza utara, lima ke Rumah Sakit Al-Ahli di Kota Gaza, dan dua ke Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir el-Balah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini adalah pengingat yang sangat suram tentang yang telah mereka hilangkan dan bagaimana mereka dipaksa untuk menghadapi keadaan yang tak terbayangkan di tengah pemboman, pengungsian, dan kehilangan," kata Tareq Abu-Azoum dari Al Jazeera, melaporkan dari Deir el-Balah.

Berdasarkan Kantor Media Pemerintah Gaza, seorang jurnalis yang terluka dalam serangan Israel di Rumah Sakit Ahli pada Kamis (5/6) juga meninggal karena luka-lukanya. Sehingga, jumlah jurnalis yang tewas di Gaza sejak awal perang menjadi 226 orang.

Kantor tersebut meminta semua badan jurnalistik di semua negara di dunia untuk mengutuk kejahatan sistematis terhadap jurnalis Palestina dan profesional media di Jalur Gaza.

"Kami juga meminta mereka untuk memberikan tekanan yang serius dan efektif untuk menghentikan kejahatan genosida, melindungi jurnalis dan profesional media di Jalur Gaza, dan menghentikan pembunuhan terhadap mereka," tambahnya.

[Gambas:Video CNN]

Situs bantuan tetap ditutup

Tak hanya menyerang Gaza, Israel juga masih menutup distribusi bantuan di Gaza sampai pemberitahuan lebih lanjut meskipun krisis kelaparan meningkat di wilayah tersebut.

Badan-badan bantuan telah memperingatkan bahwa semua penduduk di Gaza menghadapi ancaman kelaparan setelah Israel memberlakukan blokade parah di wilayah tersebut pada Maret 2025 dengan menghalangi masuknya makanan, obat-obatan, dan bahan bakar.

Di tengah tekanan internasional, Israel mengizinkan sejumlah bantuan masuk ke Gaza bulan lalu, tetapi kelompok-kelompok bantuan telah memperingatkan jumlahnya tidak memadai.

Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), sebuah kelompok yang mengawasi upaya penyaluran bantuan, menyarankan orang-orang untuk menjauh dari pusat penyaluran bantuan "demi keselamatan mereka."

GHF, yang mulai menyalurkan bantuan pekan lalu, mengatakan dalam sebuah posting Facebook pada Jumat (6/6) bahwa rincian tentang pembukaan kembali akan diumumkan kemudian.

Operasi di pusat penyaluran bantuan kelompok itu dihentikan awal pekan ini setelah beberapa insiden kekerasan mematikan di dekat lokasi tersebut, pasukan Israel menembaki para pencari bantuan Palestina.

Sehingga hanya dua lokasi yang menyalurkan bantuan pada Kamis (5/6) atau sehari sebelum Iduladha.

Pada hari Minggu, ribuan orang menuju lokasi penyaluran beberapa jam sebelum fajar. Saat mereka mendekat, pasukan Israel memerintahkan mereka untuk bubar dan kembali lagi nanti.

Ketika massa mencapai Bundaran Bendera, 1 km jauhnya, sekitar pukul 3 pagi, pasukan Israel melepaskan tembakan, kata para saksi.

Militer Israel telah mengakui telah melepaskan tembakan peringatan pada beberapa kesempatan sebelumnya.

Genosida Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 54.677 warga Palestina dan melukai 125.530 orang, kata Kementerian Kesehatan Gaza pada Kamis (5/6).

Diperkirakan 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober 2023, dan lebih dari 200 orang ditawan.

Sedangkan mediator Qatar dan Mesir pada 5 Juni mengumumkan upaya baru untuk mengamankan kesepakatan gencatan senjata berdasarkan proposal yang didukung AS untuk gencatan senjata selama 60 hari dan masuknya bantuan kemanusiaan.

Namun, upaya gencatan senjata sebelumnya telah berulang kali gagal karena penolakan Israel terhadap persyaratan utama.

Dalam putaran negosiasi sebelumnya, Israel telah menarik kembali komitmen yang terkait dengan penghentian perang secara permanen dan penarikan penuh pasukannya dari Gaza.

(chri)

Read Entire Article
Perlautan | Sumbar | Sekitar Bekasi | |