CNN Indonesia
Senin, 09 Jun 2025 07:30 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Kapal bantuan untuk Gaza yang ditumpangi 12 aktivis termasuk Greta Thunberg asal Swedia tak lama lagi akan sampai wilayah perairan Jalur Gaza pada Senin (9/6) dini hari waktu setempat.
Israel menyatakan sudah mempersiapkan pasukan elite angkatan laut mereka Shayetet 13 untuk mengintai dan menyerbu kapal yang diberi nama Madleen tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Israel memperkirakan kapal Flotila Gaza Merdeka akan merapat di Gaza pada senin pukul 02.00 dini hari, dikutip dari the Jerusalem Post.
Berdasarkan tracker Madleen, posisi kapal itu saat ini semakin mendekati perairan Gaza. Di akun telegramnya, kapal Flotila Gaza Merdeka sudah menyalakan alarm pada pukul 01.17 dini hari waktu setempat dan jaket pelampung telah disiapkan.
Selain Greta Thunberg, aktivis lain yang ikut dalam kapal itu antara lain anggota parlemen Eropa Rima Hassan dan aktor Game of the Thrones Liam Cunningham.
Seorang sumber dari militer Israel menyampaikan kepada media lokal Maariv bahwa para personel Shayetet 13 dan Angkatan Laut Israel tidak akan menemui kesulitan sama sekali untuk menaiki kapal itu.
"Itu kapal layar kecil dan berprofil rendah dengan satu mesin bantu kecil. Mereka berlayar perlahan. Kami tidak akan mempunyai masalah menaikinya begitu memasuki perairan Israel," demikian pernyataan sumber tersebut.
Salah satu penumpang kapal Flotila Gaza Merdeka Rima Hassan sebelumnya menyatakan tidak akan gentar untuk masuk ke perairan Gaza meski Israel mengancam akan memblokade kapal mereka.
"Kami akan tetap bergerak hingga menit terakhir -- sampai Israel memutus internet dan jaringan," kata anggota parlemen Eropa Rima Hassan kepada AFP dari kapal tersebut.
Kapal Madleen, bagian dari Freedom Flotilla Coalition, meninggalkan Sisilia minggu lalu dengan membawa muatan pasokan bantuan untuk 'mematahkan blokade Israel di Gaza' di mana perang antara Israel dan Hamas telah memasuki bulan ke-21.
"Ada dua belas dari kami warga sipil di atas kapal. Kami tidak bersenjata. Yang ada hanya bantuan kemanusiaan," kata Hassan.
Pernyataan itu disampaikan usai menteri pertahanan Israel, Israel Katz memerintahkan militer untuk memblokir kapal tersebut agar tidak mencapai wilayah Palestina.
"Saya katakan dengan jelas: kembalilah karena Anda tidak akan mencapai Gaza," kata Katz dikutip dari CNN.
(bac)