CNN Indonesia
Senin, 29 Des 2025 14:20 WIB
Wali Kota Kathmandu sekaligus mantan rapper Balendra Shah dilaporkan bakal mencalonkan diri sebagai calon PM Nepal dalam pemilu pada Maret 2026 mendatang. (Foto: Instagram/@balenshah)
Jakarta, CNN Indonesia --
Wali Kota Kathmandu sekaligus mantan rapper Balendra Shah dilaporkan bakal mencalonkan diri sebagai calon Perdana Menteri Nepal dalam pemilu pada Maret 2026 mendatang.
Kabar ini muncul kala Balendra yang lebih dikenal dengan sapaan Balen memutuskan bergabung dengan Rastriya Swatantra Party (RSP) atau Partai Independen Nasional yang dipimpin oleh eks presenter televisi Rabi Lamichhane pada Minggu (28/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut survei politik, Balen dan Rabi merupakan tokoh paling populer di Nepal saat ini, negara yang masih dihadapkan ketidakstabilan politik pasca-demonstrasi besar gen Z yang akhirnya menggulingkan mantan PM K.P Sharma Oli pada September lalu.
Menurut kesepakatan dengan RSP, Balen yang berusia 35 tahun ini akan menjabat sebagai perdana menteri apabila partai tersebut memenangkan pemilu 5 Maret mendatang, sementara Lamichhane tetap menjabat sebagai ketua partai.
Dikutip Reuters, keduanya berjanji akan menindaklanjuti tuntutan yang mengemuka dalam aksi protes kaum muda Gen Z pada September lalu. Salah satunya pengentasan korupsi.
"Ini langkah yang sangat cerdas dan strategis dari RSP untuk merangkul Balen beserta para pendukung mudanya," kata analis Bipin Adhikari seperti dikutip Reuters.
"Partai-partai politik tradisional kini berada dalam tekanan karena khawatir kehilangan pemilih muda mereka ke RSP."
Komisi Pemilihan Umum Nepal mencatat hampir 19 juta dari total 30 juta penduduk negara itu berhak memilih dalam pemilu tersebut. Sekitar satu juta pemilih baru-sebagian besar anak muda-ditambahkan setelah gelombang protes tersebut.
Balen menjadi sorotan setelah aksi-aksi protes itu dan dianggap sebagai pemimpin de facto dari para pemuda yang memimpin demonstrasi.
Ia juga turut membantu pembentukan pemerintahan sementara yang dipimpin mantan Ketua Mahkamah Agung Sushila Karki untuk mengawasi pelaksanaan pemilu.
Selama hampir tiga dekade terakhir, Partai Komunis Nepal (Unified Marxist-Leninist) pimpinan Oli dan Partai Nepali Congress yang berhaluan tengah kerap berbagi kekuasaan, dan kini menjadi pihak yang paling mungkin ditantang oleh Balen dan aliansinya.
(rds)

3 hours ago
4

















































