Elon Musk Ogah Bakar Uang Lagi usai Beri Rp4,7 T untuk Kampanye Trump

7 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Bos SpaceX sekaligus pemilik X, Elon Musk, mengaku akan mengurangi donasinya dalam kampanye politik usai jor-joran mengeluarkan triliunan rupiah dalam membantu Presiden Donald Trump menang di Pemilu AS 2024 lalu.

Setelah "sadar" menghabiskan dana fantastis selama pemilu 2024 demi membantu tim kampanye Trump, Musk mengaku akan mengurangi keterlibatan dalam politik Negeri Paman Sam, terutama sebagai donatur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam hal pengeluaran politik, saya akan jauh menguranginya ke depan," kata Musk dalam wawancara bersama Mishal Husain dari Bloomberg dalam Forum Ekonomi Qatar pada Selasa (21/5).

Saat ditanya alasannya, Musk mengatakan ia tidak melihat kebutuhan mendesak untuk mengeluarkan dana saat ini.

"Saya rasa saya sudah cukup berkontribusi," ujar Musk.

"Tapi kalau nanti saya merasa ada alasan untuk kembali terlibat secara finansial dalam politik, saya akan lakukan. Untuk saat ini, saya belum melihat alasannya," paparnya menambahkan.

Setelah menghabiskan lebih dari US$290 juta (sekitar Rp4,7 triliun) untuk mendukung Trump dan sejumlah kandidat Kongres pilihannya, Musk mengalihkan perhatian politiknya ke pemilihan Mahkamah Agung Wisconsin.

Sejumlah kelompok-kelompok yang terkait dengan Musk juga ikut menggelontorkan lebih dari US$20 juta untuk mendukung kandidat pilihannya, meski akhirnya kalah.

Menurut laporan CNN dan beberapa media lain, sebelum pernyataan ini muncul, Musk juga sempat berkomitmen menyumbangkan US$100 juta ke kelompok politik yang dipimpin Trump.

Namun, belum jelas apakah pernyataan Musk ini menandai perubahan terhadap janji finansial tersebut. Salah satu ajudan politik Musk menolak berkomentar terkait hal ini.

Setelah beberapa bulan menjabat sebagai penasihat senior Gedung Putih dan memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah Federal AS (DOGE), Musk kini kembali fokus menata perusahaan-perusahaannya, termasuk Tesla.

Saat ini, Tesla sendiri tengah mengalami penurunan yang sebagian dikarenakan keterlibatan Musk dengan pemerintahan Trump.

Meski begitu, Musk masih menjalin komunikasi dengan Washington. Awal bulan ini, ia mengatakan kepada wartawan akan menghabiskan satu hingga dua hari per minggu untuk kembali ke Washington dan mengurus DOGE.

Dalam wawancara dengan Husain pada Selasa (20/5), Musk juga menyebutkan minggu ini ia akan makan malam bersama Trump dan bertemu dengan sejumlah menteri kabinet.

Musk membantah anggapan bahwa ada konflik kepentingan dalam dirinya yang terlibat dalam pemerintahan Trump ketika dirinya juga masih memimpin perusahaan-perusahaan yang memiliki kontrak bernilai miliaran dolar dengan pemerintah AS.

"Saya tidak punya kekuasaan formal. Presiden bisa menerima atau menolak saran saya, sesederhana itu. Kalau ada satu saja kontrak yang diterima perusahaan saya secara tidak wajar, sudah pasti jadi berita utama," ujar Musk.

Media AS memang telah melaporkan isu soal beberapa perusahaan Musk yang mendapatkan atau sedang dipertimbangkan untuk mendapatkan kontrak dengan pemerintah. Beberapa perusahaan Musk bahkan disebut akan diuntungkan besar dari rancangan anggaran pemerintahan Trump ini.

Dalam wawancara itu, Husain sempat menyinggung soal ada sejumlah negara yang baru-baru ini memperluas izin operasi satelit internet Starlink milik Musk. Langkah ini diduga menjadi "strategi" negara-negara itu untuk mendekat ke pemerintahan Trump dan mengirimkan sinyal politik yang tepat.

"Apakah Anda menganggap ini sebagai konflik kepentingan?" tanya Husain terkait laporan tersebut.

Musk menjawab bahwa ia tidak melihat adanya konflik kepentingan akan hal itu.

(rds)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Perlautan | Sumbar | Sekitar Bekasi | |