Trump Beri Ultimatum Negara-negara NATO soal Sanksi Rusia

2 hours ago 4

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberi ultimatum kepada negara-negara Aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) untuk berhenti impor minyak dari Rusia.

Sebab, ia berniat untuk menjatuhkan sanksi besar terhadap Rusia selama negara-negara NATO mengikuti sikap AS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ultimatum itu muncul karena Trump mendapati masih ada negara-negara NATO yang membeli minyak dari Rusia di tengah rencananya memberi berbagai sanksi terhadap negara tersebut.

"Saya siap untuk memberikan sanksi besar kepada Rusia jika semua negara NATO telah sepakat dan melakukan hal yang sama, dan ketika semua negara NATO berhenti membeli minyak dari Rusia," ujar Trump, via Truth Social pada Sabtu (13/9).

"Seperti yang Anda ketahui, komitmen NATO untuk menang jauh di bawah 100 persen dan pembelian minyak Rusia, oleh beberapa negara (anggota NATO), sangat mengejutkan!" lanjutnya dalam surat ultimatum kepada negara-negara NATO.

Trump menilai sikap negara-negara itu membuat posisinya untuk menyerang Rusia lewat manuver ekonomi menjadi lemah. Ia lantas menyatakan sudah siap membuat sanksi besar, selama semua anggota NATO mau berkomitmen dengan AS.

Trump minta NATO naikkan tarif ke China

Dalam surat yang sama, Presiden AS itu juga meminta NATO meningkatkan tarif terhadap China dengan jumlah signifikan. Trump menilai penerapan tarif yang lebih besar oleh negara-negara NATO akan menunjukkan kekuatan aliansi tersebut atas China.

Trump kemudian meyakini berbagai langkah ini akan menyelesaikan perang Rusia dan Ukraina dengan cepat.

"Ini sangat melemahkan posisi negosiasi dan daya tawar terhadap Rusia. Saya siap melaju kapan pun kalian siap. Katakan saja kapan?" ungkap Trump.

"Saya yakin hal ini, ditambah NATO sebagai grup, jika mengenakan 50 persen sampai 50 persen tarif kepada China, yang akan ditarik sepenuhnya setelah perang Rusia dan Ukraina berakhir, juga akan sangat membantu mengakhiri perang yang mematikan sekaligus konyol ini," lanjut Trump.

Menurut laporan CNN, Uni Eropa sebenarnya sudah menerapkan larangan impor minyak Rusia lewat jalur laut dan produk minyak olahan seperti solar. Namun, masih ada banyak negara yang terus mengimpor bahan bakar dari Rusia.

Trump, di sisi lain, sudah beberapa kali meninjau rencana menambah sanksi terhadap Rusia karena terus melakukan serangan terhadap Ukraina. Ia bahkan mempertimbangkan memberikan sanksi yang sangat keras terhadap bank, minyak, dan tarif.

Di kesempatan terpisah, Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan sanksi yang lebih keras, termasuk tindakan sekunder yang menargetkan pembeli minyak Rusia, dapat melumpuhkan ekonomi Rusia dan memaksa Presiden Vladimir Putin ke meja perundingan.

Menurut Bessent, jika AS dan negara lain bisa menerapkan lebih banyak sanksi, termasuk tarif sekunder terhadap negara-negara pembeli minyak Rusia, maka ekonomi Rusia bisa benar-benar runtuh.

(frl/bac)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Perlautan | Sumbar | Sekitar Bekasi | |