Filipina Beber Kegiatan Penembak Sydney saat Kunjungi 'Sarang' Milisi

9 hours ago 4

Jakarta, CNN Indonesia --

Pihak berwenang Filipina mengungkapkan kegiatan pelaku penembakan di Pantai Bondi, Sydney, Australia saat berkunjung ke negara itu sebelum melancarkan aksinya.

Dua pelaku penembakan yang juga ayah-anak, Sajid Akram dan Naveed Akram sempat dilaporkan bepergian ke Filipina pada November. Media lokal melaporkan, berdasarkan keterangan sumber, mereka mengikuti pelatihan dengan kelompok ekstremis di negara Asia Tenggara itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Filipina menyatakan belum ada bukti wilayah di negaranya menggelar latihan untuk teroris.

Sementara itu, petugas imigrasi justru melaporkan Sajid dan Naveed menginap di GV Hotel, Kota Davao, kamar nomor 315 pada 1 November. Mereka membayar 930 peso atau sekitar Rp265 ribu per malam dengan ruangan kecil dan tempat tidur untuk dua orang.

Davao merupakan kota metropolitan di sebelah timur pulau utama selatan Filipina, Mindanao. Kelompok militan Islam dilaporkan beroperasi di daerah-daerah miskin di Mindanao tengah dan barat daya.

Manajer Resepsionis hotel Angelica Ytang mengatakan Sajid dan Naveed meninggalkan kamar mereka selama satu jam atau lebih setiap hari dan sebagian besar menyendiri.

"Mereka tak ramah seperti orang asing lain. Orang asing lain biasanya mengobrol dengan saya, tetapi mereka tidak," kata Angelica.

Selama interaksi, Angelica juga lebih banyak dengan Naveed sementara ayahnya selalu menunduk dan menghindari kontak mata.

Dia juga menyebut ayah dan anak ini tak pernah membahas tujuan kunjungan mereka. Kedua orang itu, lanjut Angelica, sering meninggalkan hotel saat pagi hari.

"Tapi tidak berlama-lama di luar, waktu terlama yang kami amati sekitar satu jam," kata dia.

Salah satu kegiatan itu termasuk berburu durian. "Mereka bertanya kepada saya 'di mana kami bisa membeli durian?'"

Namun, Sajid dan Naveed tak membuahkan hasil. Angelica juga menyebut kedua orang itu tak pernah terlihat berbicara dengan siapa pun.

"Mereka cuma berjalan-jalan. itu saja yang mereka lakukan," imbuh dia.

Angelica juga mengatakan mereka meninggalkan tips sebelum check out. Manajer itu mulanya mengingatkan uang deposit yang bisa diambil sebelum meninggalkan hotel.

"Sang anak mengambil, lalu ayahnya menyuruh memberikan ke saya. (Naveed) bilang, 'itu punya Anda.' Mereka baik banget. Aku masih tidak percaya, mereka sebaik itu," ucap dia.

Naveed dan ayahnya Sajid Akram menembak secara membabi buta saat perayaan hari besar agama Yahudi, Hanukkah, di Pantai Bondi, Sydney, pada Minggu malam. Imbas insiden ini, 15 orang tewas.

Pihak berwenang menggambarkan serangan itu sebagai tindakan terorisme anti-Semit. Namun, sejauh ini mereka belum memberi detail yang cukup mengenai motivasi lebih lanjut.

Naveed hingga kini masih berada di rumah sakit karena koma. Selama dirawat, dia dalam pengawasan ketat kepolisian. Sementara ayahnya, tewas di lokasi penembakan.

(isa/bac)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Perlautan | Sumbar | Sekitar Bekasi | |