CNN Indonesia
Selasa, 16 Des 2025 05:00 WIB
Korsel gerebek Gereja Unifikasi usai tuduh pemimpinnya terlibat penyuapan. Foto: AFP/KIM JAE-HWAN
Jakarta, CNN Indonesia --
Polisi Korea Selatan menggerebek markas besar Gereja Unifikasi yang mirip sekte dan menyebut pemimpinnya sebagai tersangka dalam kasus penyuapan sejumlah politisi terkemuka, pada Senin (15/12).
Gereja itu dikenal luas karena praktik pernikahan massal, dan menjadi pusat skandal yang semakin membesar di Korsel terkait dugaan pemberian dana kepada anggota parlemen dari partai berkuasa maupun oposisi.
Jaksa menggerebek kantor pusat gereja di Seoul pada Senin (15/12), serta kediaman pedesaan mewah milik pemimpin, Han Hak Ja, yang telah diadili atas dugaan menawarkan suap kepada mantan ibu negara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gereja Unifikasi menyampaikan kepada AFP bahwa mereka "tidak memberikan komentar" terkait penggerebekan itu.
Namun, presiden Gereja Unifikasi menyatakan pekan lalu bahwa pihaknya merasa "sangat bertanggung jawab karena telah menimbulkan kekhawatiran di masyarakat."
Ia juga mengakui adanya "kegagalan dalam mendeteksi pelanggaran di dalam organisasi sejak tahap awal."
Presiden Korsel Lee Jae Myung juga mengecam apa yang ia gambarkan sebagai "campur tangan agama dalam politik", tanpa menyebutkan nama gereja secara langsung.
Ia juga meminta para pejabat untuk meneliti apakah terdapat alasan guna "membubarkan kelompok keagamaan yang ikut campur dalam politik".
Sebelumnya, sejumlah anggota Partai Demokratik Lee sendiri turut terseret dalam skandal tersebut.
Menteri Kelautan Chun Jae-soo mengundurkan diri pekan lalu setelah dituduh menerima uang tunai sebesar 30 juta won (sekitar Rp340 juta) dan dua jam tangan mewah dari gereja itu antara 2018 hingga 2020. Namun ia membantah tuduhan itu.
Pemimpin gereja Han, yang dikenal "ibu suci" oleh para pengikutnya, ditangkap pada September atas tuduhan menyuap mantan ibu negara Korsel dengan berbagai hadiah, termasuk tas tangan Chanel dan kalung berlian Graff.
Pemimpin berusia 82 tahun itu juga menghadapi tuduhan korupsi terkait pemberian uang tunai kepada seorang anggota parlemen yang berhubungan dengan mantan presiden Korsel Yoon Suk Yeol yang reputasinya kini tercoreng.
Yoon ditangkap pada tahun ini atas tuduhan pemberontakan, yang dibantahnya.
(rnp/dna)

11 hours ago
6

















































