Negara Bekas Komunis Ini Dicap Pemerintahan Mafia, Dikuasai Oligarki

Jakarta, CNN Indonesia --

Mundurnya Perdana Menteri Bulgaria Rosen Zhelyazkov pada Kamis (11/12) setelah gelombang protes berminggu-minggu oleh generasi Z (Gen Z), kembali membuka wajah negara di Eropa Timur ini.

Para demonstran meneriakkan slogan "Bulgaria Muda Tanpa Mafia". Komisi Eropa menyebut mantan negara komunis ini sebagai negara terkorup di Eropa. Korupsi di sana menyebar terutama untuk tender pembangunan infrastruktur.

Komisi Eropa menyebutkan, 25 persen proyek pemerintah untuk pembangunan jalan dan gedung diduga terkait dengan praktek korupsi dan manipulasi.

Situs politico.eu menulis pengakuan seorang menteri pertanian dan wakil menteri perekonomian mengundurkan diri tahun lalu (2024) dalam skandal terkait penggunaan dana Uni Eropa untuk pekerjaan di vila-vila pribadi.

"Para petani mengatakan bahwa lahan pertanian yang menerima jutaan dana Uni Eropa tidak ada. Tender untuk infrastruktur seperti jalan tol dibagi menjadi bagian-bagian kecil sehingga sebanyak mungkin kroni dapat menerima bagian yang digembungkan dari dana besar Uni Eropa.

Pekerjaan umum sering kali dilakukan dengan asal-asalan sehingga kontrak dan dana baru terus dibutuhkan," demikian pengakuan mantan menteri itu.

Maka tidak heran bila demo oleh para anak muda sering terjadi di sana. Pada 2020 silam, misalnya, juga terjadi demo besar dan berminggu-minggu. Tuntutannya sama: berantas korupsi.

Bersambung ke halaman berikutnya...