CNN Indonesia
Sabtu, 13 Des 2025 13:00 WIB
Ilustrasi kapal kargo di lepas pantai. (AFP/MIGUEL RIOPA)
Jakarta, CNN Indonesia --
Pasukan militer Amerika Serikat (AS) dikabarkan menyerbu sebuah kapal kargo yang berlayar dari China menuju Iran pada bulan lalu. Insiden ini menjadi laporan terbaru dari taktik maritim yang semakin agresif yang diterapkan oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump.
Mengutip laporan The Wall Street Journal, pejabat yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada surat kabar itu bahwa personel militer AS menaiki kapal tersebut beberapa ratus mil dari Sri Lanka.
Seperti dilansir Al Jazeera, ini adalah pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir pasukan AS mencegat kapal kargo yang berlayar dari China ke Iran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Operasi tersebut terjadi pada November lalu, beberapa minggu sebelum pasukan AS menyita sebuah kapal tanker minyak di lepas pantai Venezuela awal pekan ini, dengan alasan pelanggaran sanksi. Tindakan ini juga merupakan aksi yang sempat tidak dilakukan Washington selama bertahun-tahun.
Komando Indo-Pasifik AS tidak segera mengonfirmasi laporan tersebut. Namun, seorang pejabat mengatakan kepada surat kabar itu bahwa mereka menyita materi yang "berpotensi berguna untuk senjata konvensional Iran."
Meskipun demikian, pejabat tersebut mencatat bahwa barang-barang yang disita adalah penggunaan ganda (dual-use), yang berarti dapat memiliki aplikasi militer dan sipil.
Pejabat mengatakan kapal kargo itu diizinkan untuk melanjutkan perjalanan setelah intervensi, yang melibatkan pasukan operasi khusus AS.
Iran sendiri masih berada di bawah sanksi berat AS. Baik Iran maupun China belum menanggapi laporan tersebut secara langsung, meskipun Beijing, yang merupakan mitra dagang utama Teheran, secara teratur menyebut sanksi AS ilegal.
Protes Keras China
Insiden ini terjadi di tengah kampanye tekanan militer AS yang lebih luas terhadap Venezuela, yang dituduh oleh Caracas bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan pemimpin Nicolas Maduro.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, sebelumnya mengutuk penyitaan kapal tanker minyak di lepas pantai Venezuela, yang dibawa ke pelabuhan di Texas, AS, pada Jumat (12/12).
"Beijing menentang sanksi terlarang sepihak dan yurisdiksi jangka panjang yang tidak memiliki dasar dalam hukum internasional atau otorisasi Dewan Keamanan PBB, serta penyalahgunaan sanksi," ujar Guo Jiakun.
Juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan kepada wartawan pada Kamis (11/12) bahwa pemerintahan Trump tidak akan mengesampingkan penyitaan kapal di masa depan di dekat Venezuela.
(wiw)

9 hours ago
8
















































