Pembicaraan Damai Ukraina-AS di Miami Berakhir Tanpa Terobosan

6 hours ago 4

Jakarta, CNN Indonesia --

Pembicaraan antara negosiator Amerika Serikat dan Ukraina terkait proposal kesepakatan damai dengan Rusia berakhir di Miami akhir pekan ini tanpa perkembangan berarti. Menurut pejabat Ukraina, sejumlah pertanyaan krusial, terutama mengenai jaminan keamanan dan isu teritorial, masih belum menemukan titik temu.

Pertemuan maraton yang berlangsung sejak Kamis itu mempertemukan utusan khusus AS Steve Witkoff, menantu Presiden AS Donald Trump Jared Kushner, serta pejabat Ukraina Rustem Umerov dan Andriy Hnatov. Namun setelah tiga hari diskusi, "isu-isu sulit tetap ada," ujar Duta Besar Ukraina untuk AS, Olga Stefanishyna, Sabtu, mengutip CNN.

"Hambatan utama saat ini berkaitan dengan persoalan wilayah dan jaminan keamanan, dan kami terus mencari format terbaik untuk mengatasinya," kata Stefanishyna.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rincian lebih lanjut akan disampaikan setelah seluruh informasi dirangkum."

Isu wilayah dan jaminan keamanan memang menjadi titik krusial dalam setiap upaya perdamaian. Ukraina menegaskan bahwa akhir perang yang adil harus mencakup jaminan keamanan yang dapat diandalkan, tanpa memaksanya menyerahkan lebih banyak wilayah kepada Rusia.

Saat pembicaraan berlangsung, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada wartawan di India bahwa Moskow berniat menguasai wilayah Donbas "dengan cara apa pun."

Pertemuan di Miami ini digelar setelah kunjungan Kushner dan Witkoff ke Moskow. Trump sebelumnya mengatakan bahwa delegasi AS menggelar "pertemuan yang sangat baik" dengan Putin dan meyakini pemimpin Rusia itu "ingin perang segera berakhir" meski tak ada terobosan konkret.

Dalam unggahan di media sosial, Sabtu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan ia mengadakan percakapan telepon "panjang dan konstruktif" dengan Witkoff, Kushner, serta delegasi Ukraina di Miami.

"Kami membahas banyak aspek dan meninjau poin-poin kunci yang bisa menghentikan pertumpahan darah dan menghilangkan ancaman invasi besar-besaran Rusia berikutnya," ujar Zelensky.

"Kami telah menyepakati langkah selanjutnya dan format pembicaraan dengan Amerika Serikat."

Ia menambahkan bahwa risiko Rusia mengingkari komitmennya, sesuatu yang "berulang kali terjadi di masa lalu" turut menjadi perhatian utama. Zelensky mengatakan Hnatov dan Umerov akan menyerahkan laporan lengkap secara langsung setibanya di Ukraina.

"Tak semua hal bisa dibahas lewat telepon," katanya.

Isu perdamaian dan syarat-syaratnya juga akan menjadi agenda dalam pertemuanZelensky dengan para pemimpin Prancis, Inggris, dan Jerman di London pada Senin mendatang. Diskusi tersebut akan membahas "situasi dan perkembangan negosiasi dalam kerangka mediasi Amerika," ujar Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Kremlin sambut penghapusan label 'Ancaman'

Di sisi lain, Kremlin menyambut baik strategi keamanan nasional AS yang baru, yang dirilis Jumat. Dokumen tersebut menandai perubahan signifikan dalam kebijakan luar negeri Washington dan mengambil sikap yang lebih konfrontatif terhadap Eropa.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan strategi baru itu menghapus bahasa yang selama ini menggambarkan Rusia sebagai ancaman, menurut kantor berita negara TASS.

"Kami menilai ini langkah positif," ujarnya.

Dokumen tersebut menyebut Rusia dipandang negara-negara Eropa sebagai "ancaman eksistensial," tetapi menempatkan AS sebagai aktor penting dalam upaya memulihkan stabilitas di Eropa dan menjaga stabilitas strategis dengan Rusia.

Sebagai perbandingan, strategi keamanan nasional era Biden pada 2022 menyebut Rusia sebagai "ancaman langsung terhadap sistem internasional yang bebas dan terbuka" sehubungan dengan invasinya ke Ukraina.

Dokumen baru ini juga menegaskan kembali dorongan pemerintahan Trump untuk "mengakhiri persepsi, dan mencegah kenyataan, bahwa NATO adalah aliansi yang terus berkembang tanpa batas."

(tis/tis)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Perlautan | Sumbar | Sekitar Bekasi | |