Jakarta, CNN Indonesia --
Dua orang tewas dan lima lainnya terluka dalam insiden penembakan di kampus utama Florida State University (FSU) pada Kamis (18/4) siang waktu setempat.
Penembakan terjadi di dekat gedung student union, menurut Kepala Kepolisian FSU, Jason Trumbower.
Dalam konferensi pers, Trumbower mengungkapkan dua korban tewas bukan merupakan mahasiswa FSU. Selain itu, lima korban luka telah dilarikan ke rumah sakit setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelaku penembakan juga dilarikan ke rumah sakit setelah berhasil dilumpuhkan oleh petugas keamanan kampus.
"Pelaku diidentifikasi sebagai Phoenix Ikner, pria berusia 20 tahun yang merupakan putra dari seorang deputi Kantor Sheriff Leon County," demikian disampaikan oleh Sheriff Walter A McNeil diberitakan CNN.
Ia menyebut bahwa pelaku memiliki akses ke senjata api milik ibunya, yang bekerja di lembaga tersebut.
"Sayangnya, pelaku memiliki akses terhadap salah satu senjata milik ibunya, dan senjata itu ditemukan di lokasi kejadian," kata McNeil.
"Kami masih menyelidiki bagaimana senjata itu digunakan dan kemungkinan akses pelaku terhadap senjata lainnya."
Sheriff menambahkan Ikner sudah lama terlibat dalam lingkungan Kantor Sheriff Leon County, termasuk dalam berbagai program pelatihan, sehingga aksesnya terhadap senjata tidak mengejutkan pihak berwenang.
Presiden FSU, Richard McCullough, menyebut hari itu sebagai "hari yang tragis" bagi komunitas universitas.
"Kami benar-benar terpukul atas kekerasan yang terjadi di kampus kami hari ini," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa universitas sedang memberikan dukungan kepada korban, keluarga mereka, dan seluruh komunitas kampus yang terdampak.
McCullough juga memuji aksi cepat dari aparat keamanan kampus yang menurutnya berhasil mencegah jatuhnya korban lebih banyak.
"Respons cepat dari petugas kami adalah tindakan heroik yang menyelamatkan banyak nyawa," tambahnya.
Seorang mahasiswa FSU, Chris Malave, menjadi saksi kejadian saat berada di dekat lokasi kejadian. Ia mendengar suara tembakan bertubi-tubi saat berada di kantin kampus.
"Orang-orang mulai berlarian keluar dari gedung, dan saya langsung sadar bahwa ada penembak. Saya juga segera keluar dan bersembunyi di semak-semak," katanya kepada CNN.
Dalam kekacauan itu, Malave sempat terjatuh dan mengalami cedera pergelangan kaki. Ia juga menyebut banyak temannya sempat berlindung di berbagai gedung di kampus, namun kini sebagian besar telah dievakuasi dengan aman.
(isn/isn)