CNN Indonesia
Kamis, 04 Des 2025 20:45 WIB
Presiden Korsel Lee Jae Myung. Foto: via REUTERS/ANTHONY WALLACE
Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Korea Selatan (Korsel) Lee Jae Myung mengaku perlu meminta maaf kepada Korea Utara (Korut) atas perselisihan kedua negara selama ini.
Dalam pernyataan pada Rabu (3/12), Lee mengatakan bahwa Korsel tampaknya harus meminta maaf kepada Korut atas tindakan gegabah mantan Presiden Korsel sebelumnya, Yoon Suk Yeol.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yoon diduga telah memprovokasi Korea Utara dengan memerintahkan pesawat nirawak menjatuhkan selebaran propaganda ke wilayah Pyongyang. Berdasarkan keterangan jaksa, tindakan ini sengaja dilakukan untuk memantik ketegangan dengan Korut dan mengerek popularitas politik Yoon.
"Saya merasa harus minta maaf, tapi saya ragu untuk mengatakannya dengan lantang," kata Lee dalam konferensi pers di Seoul, seperti dikutip Al Jazeera.
Lee berujar jika ia meminta maaf secara resmi ke Korut, hal itu bisa jadi bahan perdebatan bahwa ia pro-Korea Utara. Padahal, ia cuma ingin meluruskan yang salah.
"Saya khawatir jika saya melakukannya, hal itu bisa digunakan sebagai bahan perdebatan ideologis atau tuduhan pro-Korea Utara," ucap Lee.
Korea Utara menuduh pemerintahan Yoon Suk Yeol menerbangkan pesawat tak berawak ke wilayah Pyongyang untuk menyebarkan selebaran propaganda. Penerbangan drone itu dilakukan tiga kali pada Oktober 2024.
Korut pun membalas dengan menerbangkan balon-balon berisi sampah hingga feses ke Korea Selatan. Korsel kemudian balik membalas dengan memasang speaker besar di perbatasan untuk menyiarkan propaganda dan budaya-budaya Seoul.
Pernyataan Lee Jae Myung ini dilontarkan saat Seoul memperingati satu tahun deklarasi darurat militer Yoon yang ditetapkan pada 3 Desember 2024 lalu. Deklarasi itu menyebabkan krisis mendalam di Negeri Ginseng.
Yoon saat ini mendekam di penjara atas tuduhan pemberontakan dan sejumlah pelanggaran lain terkait deklarasinya. Ia terancam hukuman mati apabila terbukti bersalah.
Setelah Yoon digulingkan dan digantikan Lee, Korsel telah berupaya merangkul Korut untuk berdamai. Lee menyetop semua propaganda, termasuk mencopot pengeras suara di perbatasan.
Lee juga sudah berusaha berdialog dengan Pyongyang untuk mengurai benang kusut di antara kedua negara. Namun tawarannya sejauh ini terus diabaikan Korut.
(blq/dna)

1 hour ago
1

















































