CNN Indonesia
Kamis, 05 Jun 2025 19:45 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Vladimir Putin curhat ke Presiden Amerika Serikat Donald Trump bahwa Rusia akan membalas serangan Ukraina usai digempur habis-habisan akhir pekan lalu.
Trump membocorkan percakapan mereka dalam unggahan di media sosial buatannya, Truth Social, Rabu (4/6).
"Presiden Putin mengatakan dan dengan sangat tegas, bahwa dia harus merespons serangan baru-baru ini di lapangan terbang," kata Trump.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, politikus Republik itu tak membeberkan lebih lanjut apakah dia melarang Putin menyerang negara sekutu AS atau tidak.
Trump hanya mengeklaim berbicara dengan Putin selama 1 jam 15 menit. Dia lalu berujar, "Percakapan yang bagus, tapi bukan percakapan yang mengarah ke gencatan senjata segera."
Sementara itu, Kremlin menggambarkan percakapan Trump dengan Putin positif dan produktif. Mereka juga fokus membahas negosiasi soal program nuklir Iran.
Obrolan Putin dan Trump muncul usai Ukraina menyerang lapangan udara Rusia pada pekan lalu. Imbas gempuran tersebut, sejumlah pesawat berkemampuan nuklir hancur.
Putin sebelumnya menuduh Ukraina berada di balik serangan jembatan di perbatasan dan serangan yang membuat kereta tergelincir pada akhir pekan lalu. Serangan ini telah menewaskan tujuh orang.
Serangan bertubi-tubi itu pun membuat Putin mempertimbangkan ulang gencatan senjata.
"Kenapa memberi mereka hadiah dengan memberi mereka waktu istirahat dari pertempuran, yang akan membuat rezim mempersiapkan senjata berat dan melanjutkan mobilisasi dan mempersiapkan berbagai aksi teroris," ucap dia.
Ukraina sebelumnya mendesak gencatan senjata 30 hari tanpa syarat dan segera mungkin dengan Rusia.
Upaya gencatan senjata permanen juga dilakukan Trump sejak pertama dia dilantik.
(isa/rds)