Putin Ucap Terima Kasih ke Bos Junta Myanmar Usai Diberi 6 Anak Gajah

5 days ago 4

CNN Indonesia

Jumat, 07 Mar 2025 19:53 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan terima kasih ke pemimpin junta Myanmar Min Aung Hlaing usai mendapat hadiah enam anak gajah. Pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin junta Myanmar Min Aung Hlaing. (AFP/PAVEL BEDNYAKOV)

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan terima kasih ke pemimpin junta Myanmar Min Aung Hlaing usai mendapat hadiah enam anak gajah.

Ucapan itu Putin sampaikan saat bertemu Aung Hlaing di Moskow pada Rabu (5/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tak bisa tidak berterima kasih atas hadiah Anda yang sangat hangat: Anda membawakan kami enam ekor gajah tahun lalu, dan semuanya sudah diberi ke Kebun Binatang Moskow," kata Putin, dikutip The Independent.

Junta Myanmar mengirim enam gajah ke Rusia pada Januari untuk menandai peringatan 75 tahun hubungan diplomatik antar kedua negara.

Hadiah itu dikirim usai Rusia mengirim enam jet tempur ke Myanmar.

Di pertemuan ini, Putin memuji hubungan Rusia dan Myanmar yang terus berkembang ke arah substantif dan konstruktif.

"Moskow dan Naypyidaw terikat oleh ikatan persahabatan yang benar-benar kuat, tradisi dukungan, dan bantuan timbal balik," demikian pernyataan resmi kepresidenan Rusia.

Di kesempatan tersebut, Aung Hlaing juga memuji Putin.

Dia bahkan menyebut Presiden Rusia itu sebagai raja dan menawarkan dukungan untuk membantu perang di Ukraina.

"Saya yakin kemenangan akan menjadi milik Anda di bawah kepemimpinan Anda yang kuat dan tegas," ungkap Aung Hlaing.

Dalam beberapa waktu terakhir, junta Myanmar dan Rusia menunjukkan tanda-tanda kedekatan dalam hubungan strategis dan diplomatik.

Rusia mencatat hubungan dagang dengan junta melonjak hingga 40 persen. Putin dan Aung Hlaing dalam pertemuan itu juga meneken perjanjian pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir skala kecil di Myanmar.

Negara-negara Barat curiga dengan hubungan kedua negara yang kian kuat karena junta dianggap menciderai demokrasi di Myanmar.

Pasukan Aung Hlaing menggulingkan pemerintahan sah Myanmar pada Februari 2021. Mereka menembak siapa saja yang menentang dan menolak junta.

Negara-negara Barat lalu merespons dengan menjatuhkan sanksi dan embargo ekonomi ke junta Myanmar.

(isa/bac)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Perlautan | Sumbar | Sekitar Bekasi | |