RI Desak DK PBB Ambil Tindakan Tegas Setop Kekejaman Israel di Gaza

8 hours ago 1

CNN Indonesia

Rabu, 21 Mei 2025 11:54 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --

Indonesia mengecam keras serangan yang terus-menerus dilakukan militer Israel di Jalur Gaza, termasuk serangan terhadap Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara.

RI menyebut serangan tersebut adalah pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan hak asasi manusia.

"Serangan Israel terhadap fasilitas sipil merupakan pelanggaran berat atas hukum internasional, hukum humaniter internasional, dan hak asasi manusia," demikian keterangan resmi Kementerian Luar Negeri RI, Selasa (20/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia juga mendesak agar Dewan Keamanan PBB mengambil tindakan tegas, untuk menghentikan kekejaman Israel.

"Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB dan komunitas internasional untuk mengambil tindakan tegas guna menegakkan hukum internasional dan menghentikan kekejaman Israel," lanjut pernyataan itu.

Selain itu, Indonesia juga mendesak gencatan senjata permanen dan akses seluas-luasnya bagi pengiriman bantuan kemanusiaan untuk segera diwujudkan.

Pernyataan ini menyusul serangan dan pengepungan Israel terhadap RS Indonesia di Gaza sejak awal pekan ini.

Dalam laporan terbaru Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) dikatakan tiga generator listrik di RS Indonesia di Gaza hancur akibat pengeboman Israel pada Selasa (20/5) dini hari. Serangan ini menyebabkan pasokan listrik dan air juga terganggu, hingga menimbulkan ketakutan bagi warga dan staf rumah sakit.

Pihak MER-C menyebutkan situasi tersebut sangat mengkhawatirkan, mengingat rumah sakit adalah tempat pelayanan kesehatan dan keselamatan.

"Serangan terhadap fasilitas kesehatan sudah tidak diindahkan penjajah sebagai pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional," mengutip pernyataan MER-C.

Dilansir dari Al Jazeera, Israel melancarkan serangan ke RS Indonesia menggunakan pesawat nirawak atau drone, sementara pasukannya juga melancarkan serangan darat di sisi utara dan selatan.

Pejabat kesehatan setempat menyatakan terpaksa menutup RS Indonesia setelah Israel terus membombardir bangunan itu dan wilayah sekitarnya.

Direktur RS Indonesia di Gaza, dr. Marwan Al Sultan, mengatakan serangan intensif itu menyebabkan tidak ada seorang pun warga sipil yang bisa datang ke rumah sakit, yang kini diisi sekitar 30 pasien dan 15 staf medis tersebut.

(dna/bac)

Read Entire Article
Perlautan | Sumbar | Sekitar Bekasi | |