CNN Indonesia
Senin, 10 Mar 2025 15:46 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Rusia mengusir dua diplomat Inggris karena diduga terlibat aktivitas spionase atau mata-mata pada Senin (10/3).
Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) mengumumkan kedua diplomat Inggris ini terdiri dari sekretaris kedua dan suami dari sekretaris pertama kedutaan besar Inggris di Moskow.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pekerjaan kontraintelijen telah mengungkapkan adanya keberadaan intelijen Inggris yang tidak diumumkan di bawah kedok kedutaan negara tersebut," bunyi pengumuman FSB melalui saluran Telegram seperti dikutip AFP.
Kementerian Luar Negeri Rusia juga telah memanggil perwakilan Kedutaan Besar Inggris untuk meminta penjelasan dan konfirmasi soal dugaan aktivitas spionase ini.
Hingga kini belum ada respons dari London terkait pengusiran dua diplomatnya ini. Namun, insiden ini bukan yang pertama kali terjadi.
Pada November 2024 lalu, Rusia juga memerintahkan seorang diplomat Inggris untuk meninggalkan negara itu dengan tuduhan mata-mata, sebuah klaim yang dibantah oleh London.
FSB mengatakan bahwa diplomat tersebut, yang fotonya disiarkan di berbagai tayangan berita TV Rusia, sengaja memberikan informasi palsu saat memasuki negara itu.
"Dalam operasi kontraintelijen, Dinas Keamanan Federal Rusia menemukan keberadaan intelijen Inggris yang tidak diumumkan, beroperasi dengan kedok kedutaan nasional di Moskow," demikian pernyataan FSB.
"Pada saat yang sama, FSB Rusia menemukan indikasi bahwa diplomat tersebut terlibat dalam aktivitas intelijen dan subversif yang mengancam keamanan Federasi Rusia," tambahnya seperti dikutip Al Jazeera.
(tim/rds)