Trump Bersikeras Ingin Pertemukan India dan Pakistan

23 hours ago 9

CNN Indonesia

Jumat, 13 Jun 2025 03:26 WIB

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bersikeras akan mempertemukan India dan Pakistan setelah pertikaian baru-baru ini. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bersikeras akan mempertemukan India dan Pakistan setelah pertikaian baru-baru ini. (REUTERS/Ken Cedeno).

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bersikeras akan mempertemukan India dan Pakistan setelah pertikaian baru-baru ini.

Trump bahkan mengklaim bisa "menyelesaikan apa pun."

Bulan lalu, Diplomasi ASmembantu mewujudkan gencatan senjata yang mengakhiri pertempuran selama empat hari antara kedua negara yang dipicu oleh serangan terhadap warga sipil di wilayah Kashmir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir AFP, Kamis (12/6), Menteri Luar Negeri Marco Rubio mengatakan dalam pengumuman gencatan senjata bahwa kedua negara sepakat untuk "memulai pembicaraan tentang serangkaian masalah yang luas di lokasi yang netral."

Pernyataan tersebut disambut baik oleh Pakistan, yang telah lama menginginkan peran internasional atas Kashmir, tetapi India -- yang memiliki hubungan hangat dengan AS -- bersikap lebih berhati-hati.

Ketika ditanya apakah masih ada rencana untuk perundingan antara India dan Pakistan sebulan setelah gencatan senjata, Trump berkata: "Kita akan mempertemukan keduanya, Anda tahu?"

"Saya katakan kepada mereka, India dan Pakistan -- mereka telah lama berseteru atas Kashmir -- saya katakan, saya dapat menyelesaikan apa pun. Saya akan menjadi penengah Anda," ujar Trump.

India menolak segala bentuk mediasi dari luar terkait Kashmir, wilayah Himalaya yang mayoritas penduduknya Muslim tetapi minoritas Hindu yang cukup besar.

"Setiap keterlibatan India-Pakistan harus bersifat bilateral," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri India Randhir Jaiswal pada 29 Mei lalu.

"Pada saat yang sama, kami tegaskan bahwa perundingan dan teror tidak dapat berjalan beriringan."

Sejumlah orang bersenjata membantai 26 wisatawan di Kashmir pada 22 April lalu. Sebagian besar korban adalah umat Hindu.

India menuduh Pakistan mendukung para penyerang dan melancarkan aksi militer sebagai tanggapan. Pakistan membantah terlibat dan menuduh India meningkatkan ketegangan.

(sfr)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Perlautan | Sumbar | Sekitar Bekasi | |