3 hours ago
2
CNN Indonesia
Sabtu, 13 Sep 2025 12:15 WIB
Erika Kirk berbicara di depan umum untuk pertama kalinya sejak kematian sang suami Charlie Kirk, Rabu (10/9). (Getty Images via AFP/SAMUEL CORUM)
Jakarta, CNN Indonesia --
Erika Kirk berbicara di depan umum untuk pertama kalinya sejak kematian sang suami Charlie Kirk, Rabu (10/9).
Ia mengucapkan terima kasih pada penegak hukum setempat karena telah menangkap pelaku penembakan suaminya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka bekerja tanpa lelah untuk menangkap pembunuh suami saya agar dia dapat diadili," ujarnya pada Jumat (12/9) waktu setempat, melansir CNN.
Erika juga berterima kasih kepada Presiden AS Donald Trump dan Wakil Presiden AS JD Vance atas persahabatan yang terbangun dengan suaminya.
"Suami saya mencintai Anda dan dia tahu Anda mencintainya. Persahabatan kalian sungguh luar biasa," ujarnya.
Loyalis Donald Trump, Charlie Kirk meninggal dunia usai ditembak saat berbicara di Utah Valley University, AS, Rabu (10/9). (AFP/PATRICK T. FALLON)
Dalam pidato tersebut, Erika juga mengatakan bahwa suaminya selalu ingin dikenang karena keberanian dan keyakinannya.
"Dia [Charlie Kirk] mencintai hidupnya. Dia mencintai Amerika. Yang terutama, Charlie mencintai anak-anaknya, dan dia mencintai saya dengan sepenuh hati," ujarnya.
Erika juga memastikan, tur Charlie Kirk ke sejumlah universitas bertajuk 'The American Comeback Tour' akan terus berlanjur sesuai jadwal.
Selain itu, Americafest, konferensi tahunan Turning Point USA, juga akan tetap digelar di Phoenix, Arizona pada Desember mendatang.
"Ini akan lebih hebat dari sebelumnya. Acara radio dan siniar yang sangat ia banggakan akan terus berlanjut," ujarnya.
Erika berjanji tak akan membiarkan warisan Charlie Kirk pudar usai kepergiannya. Termasuk di antaranya Turning Point USA, sebuah organisasi politik yang didirikan Charlie.
Charlie Kirk dikenal sebagai tokoh konservatif sekaligus loyalis Presiden AS Donald Trump. Ia ditembak orang tak dikenal di kampus Utah Valley University (UVU) pada Rabu (10/9) waktu setempat.
Insiden itu terjadi saat Kirk sedang berbicara di acara kampus yang diselenggarakan di luar ruang. Saat ditembak, Kirk sedang membahas soal penembakan massal di AS.
Presiden AS Donald Trump marah atas peristiwa tersebut. Ia bahkan memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang sebagai bentuk penghormatan terhadap loyalisnya.
Saat ini, pelaku penembakan Kirk telah ditangkap. Pelaku bernama Tyler Robinson (22) yang dianggap sebagai siswa berprestasi dan mendapatkan beasiswa empat tahun untuk kuliah di UVU.
(asr/asr)
