Trump-Zelensky Bertemu di Sela Pemakaman Paus, Mau Balas Putin?

14 hours ago 7

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bertemu di Roma, Italia, kala menghadiri prosesi pemakaman Paus Fransiskus, Sabtu (26/4).

Kedua pemimpin itu melakukan pembicaraan singkat selama sekitar 15 menit sebelum misa dimulai.

Foto-foto yang dirilis oleh kepresidenan Ukraina menunjukkan Trump dan Zelensky bicara tatap muka tanpa didampingi ajudan di kawasan Basilika Santo Petrus. Keduanya terlihat berdiskusi serius sembari duduk di bangku merah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam unggahan di media sosial, Zelensky mengucapkan terima kasih kepada Trump atas "pertemuan yang baik" yang terselenggara di Roma.

"Kami mendiskusikan banyak hal, berdua. Saya berharap ada hasil dari semua yang kami bahas bersama," tulis Zelensky, seperti dikutip CNN.

Zelensky mengatakan pertemuan itu di antaranya membahas soal perdamaian dalam perang Rusia vs Ukraina. Ia menekankan bahwa gencatan senjata penuh dan tanpa syarat serta perdamaian yang kekal harus terlaksana demi mencegah perang pecah kembali.

"Pertemuan yang sangat simbolis yang berpotensi menjadi bersejarah jika kami mencapai hasil bersama," tulisnya.

Seorang juru bicara Gedung Putih yang menemani Trump mengatakan bahwa pertemuan kedua pemimpin dilakukan secara pribadi dan "sangat produktif."

Menurut pejabat dari Ukraina dan AS, Trump dan Zelensky setuju untuk melanjutkan pembicaraan.

Ini merupakan pertemuan pertama Trump dan Zelensky setelah pertemuan di Gedung Putih pada Februari lalu berakhir buruk. Trump dan Wakil Presiden AS JD Vance kala itu blak-blakan memarahi Zelensky karena menilai sang pemimpin Ukraina tak tahu terima kasih atas bantuan AS selama ini.

Adu mulut panas itu pun menyebabkan AS menangguhkan sementara bantuan senjata dan intelijen ke Ukraina.

Dalam unggahan di Truth Social pasca kembali dari Roma, Trump menyinggung prospek penerapan sanksi baru terhadap Rusia menyusul serangan Kremlin di Kyiv pekan lalu. Ia merasa bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tak tertarik untuk berdamai.

"Tidak ada alasan bagi Putin untuk menembakkan rudal ke wilayah sipil, kota-kota, dan desa-desa selama beberapa hari terakhir," tulis Trump.

"Itu membuat saya berpikir bahwa mungkin dia tidak ingin menghentikan perang, dia hanya memanfaatkan saya, dan harus ditangani dengan cara yang berbeda, melalui 'Perbankan' atau 'Sanksi Sekunder?' Sudah terlalu banyak orang yang meninggal!!!" lanjutnya.

Pertemuan Trump dan Zelensky di Roma ini tak terencana sebelumnya karena Trump berniat melakukan dinas luar negeri pertamanya ke Arab Saudi bulan depan. Namun, wafatnya Paus Fransiskus mengubah rencana perjalanan Trump, membuatnya berkunjung ke Eropa, benua yang belakangan dia 'perangi'.

Di Basilika, Trump sempat berpapasan sebentar dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen. Trump belum pernah mengajak von der Leyen berbicara sejak kembali menjabat presiden AS dan pasca perang dagang yang diletuskannya.

(blq/mik)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Perlautan | Sumbar | Sekitar Bekasi | |