Cara Rudal-rudal Ganas Iran Membobol Iron Dome Israel

8 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Sistem pencegat rudal Israel, Iron Dome, keteteran setelah diserang habis-habisan oleh Iran dalam beberapa hari terakhir.

Iran meluncurkan ratusan rudal sejak 13 Juni sebagai balasan, usai Israel lebih dulu menggempur negara Timur Tengah ini. Pasukan Zionis menyerang fasilitas nuklir utama, situs persenjataan, hingga area penduduk di Teheran dan sejumlah wilayah lain.

Dalam menyerang Israel, Iran disebut-sebut menggunakan berbagai jenis rudal balistik seperti Emad, Ghadr-1, dan rudal hipersonik pertama Fattah-1. Namun, sejauh ini belum ada konfirmasi resmi senjata apa yang digunakan Teheran untuk menghabisi negara pimpinan Benjamin Netanyahu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Serangan Iran menghantam Tel Aviv bahkan di daerah markas Pasukan Pertahanan dan Kementerian Pertahanan Israel serta wilayah lain.

Lalu, bagaimana rudal-rudal Iran bisa membobol Iron Dome Israel?

Israel memiliki sistem pertahanan yang terkenal dan disebut-sebut paling efektif di dunia dengan tingkat pencegahan 90 persen, Iron Dome. Kubah ini dirancang untuk mencegat roket dan artileri jarak pendek dengan jangkauan 70 kilometer.

Iron Dome bekerja dengan cara mendeteksi rudal atau roket yang diluncurkan musuh. Alat ini kemudian akan menganalisis potensi roket jatuh dan dampaknya. Jika roket mengancam sistem akan meluncurkan roket pencegat Tamir untuk menghalau atau menghancurkan roket musuh, demikian dikutip dalam grafis yang dibuat ABC News.

Iron Dome dilengkapi sejumlah baterai. Setiap baterai memiliki tiga atau empat peluncur dan masing-masing peluncur berisi 20 rudal pencegat.

Meski dikenal canggih, Iron Dome juga bisa kewalahan yakni ketika digempur secara bersamaan dengan volume tinggi.

Analis senior di Australian Strategic Policy Institute, Malcolm Davis, mengatakan jumlah rudal pencegat Iron Dome terbatas sehingga jika diserbu secara bersamaan ada potensi sistem ini keteteran atau jebol.

"Jadi salah satu cara untuk mengalahkannya adalah dengan membuatnya kewalahan. Dan itu adalah kelemahan dari sistem pertahanan udara mana pun," ujar Davis pada Oktober 2023, dikutip ABC.

Namun, Iron Dome adalah lapisan terbawah pertahanan rudal Israel dan bukan sistem untuk menangkis rudal balistik. Mereka menerapkan skema pertahanan berlapis.

Israel punya sistem pencegat rudal jarak pendek dan menengah yang disebut David's Sling yang. Cara kerjanya dengan pencegat hit to kill untuk menghalau target sejauh 299 km.

Artinya, saat rudal musuh meluncur yang bekerja keras menangkis peluru kendali ini adalah Davis Sling.

Lapisan pertahanan udara selanjutnya dari sistem anti-rudal Israel adalah Arrow 2 dan Arrow 3. Arrow 2 menggunakan hulu ledak fragmentasi untuk menghancurkan rudal balistik yang masuk di fase terminal atau menukik ke arah target.

Sementara itu, Arrow 3 menggunakan teknologi hit to kill untuk mencegat rudal balistik yang datang di luar angkasa, sebelum rudal itu masuk ke atmosfer saat menuju sasaran.

Pejabat Israel sudah lama mengatakan tak ada sistem pertahanan yang sempurna, dan bahwa arsitektur pertahanan udara mereka dirancang untuk fokus ke perlindungan pusat populasi dan infrastruktur vital.

Dalam model seperti itu, sistem seperti Iron Dome diprogram hanya untuk mencegat proyektil yang mungkin mengenai area sensitif atau berpenduduk, dan membiarkan proyektil lain jatuh di area tak berpenghuni.

(isa/dna/bac)

Read Entire Article
Perlautan | Sumbar | Sekitar Bekasi | |