Fakta-fakta Tyler Robinson, Penembak Mati Loyalis Trump

3 hours ago 4
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat berhasil menangkap pelaku penembakan Charlie Kirk, aktivis politik sayap kanan sekaligus loyalis Presiden Donald Trump.

Kirk tewas karena ditembak saat mengisi acara di Universitas Utah Valley. Ketika itu, dia dan audiens sedang membahas penembakan massal di Amerika Serikat dalam 10 tahun terakhir. Kirk mendukung kepemilikan senjata bagi warga sipil.

Sebelum menemukan pelaku, FBI dan pihak berwenang AS merilis video usai penembakan berlangsung. Dalam rekaman itu, pelaku tampak berjalan di atap gedung, menuruni gedung, dan lari masuk ke arah hutan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu, data yang didapat seputar kaus hitam yang dikenakan pelaku, sepatu converse, dan jejak tangan ketika dia menuruni gedung.

Berikut fakta-fakta terbaru soal penembakan loyalis Trump, Charlie Kirk

Identitas pelaku

FBI menyebut pelaku pembunuhan Kirik adalah Tyler Robinson, pemuda berusia 22 tahun yang tinggal di Utah.

Robinson juga dianggap sebagai siswa berprestasi dan mendapatkan beasiswa empat tahun untuk kuliah di Utah State University. Namun ia hanya menyelesaikan satu semester dan tidak perna kembali lagi ke bangku kuliah.

Ditangkap 33 jam usai insiden

Direktur FBI Kash Patel mengatakan penangkapan Robinson berlangsung kurang dari 36 jam atau 1,5 hari.

Robinson ditangkap sekitar pukul 22.00 waktu setempat.

"Dalam waktu kurang dari 36 jam, tepatnya 33 jam, berkat dukungan penuh pemerintah federal dan arahan dari para mitra di Utah dan Gubernur [Utah Spencer] Cox, pelaku ditangkap dalam periode waktu yang bersejarah," kata Patel pada Jumat (12/9).

Golput di dua pemilu

Menurut catatan pendaftaran pemilihan umum tak ada nama Tyler Robinson dalam dua kontestasi politik di AS.

Robinson juga tak terafiliasi dengan partai manapun. Namun, salah satu keluarga mengatakan ke penyidik, Robinson jadi lebih politis dalam beberapa tahun terakhir.

Ayah sempat minta Robinson menyerahkan diri

Menurut sumber yang mengetahui penyelidikan ini mengatakan ayah Robinson sempat meminta sang anak untuk menyerahkan diri.

Sebelum meminta untuk menyerahkan diri, sang ayah yakin foto-foto dan video yang dirilis pihak berwenang AS adalah anaknya. Ia lantas mengonfirmasi ke Robinson.

"Tyler, apakah ini kamu. Ini mirip kamu," kata sumber itu yang menirukan kalimat ayah Robinson, dikutip CNN.

Namun, Robinson enggan menuruti permintaan ayahnya. Menurut sumber, dia mengatakan, "Saya lebih baik mati daripada menyerahkan diri."

Disebut pernah dukung Trump

Dikutio dari CNN, salah seorang mantan teman sekelas Robinson mengatakan Robinson beberapa tahun lalu berpandangan konservatif secara politik, dan mendukung Trump jelang Pemilu 2020.

"Ketika saya mengenal dia dan keluarganya, mereka seperti Trump fanatik," kata mantan teman sekelas itu. "Ketika ini terjadi, saya seperti... entah apa yang berubah."

(isa/vws)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Perlautan | Sumbar | Sekitar Bekasi | |