Gedung Putih Bocorkan Momen Trump Usir Zelensky

1 week ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Gedung Putih membeberkan momen Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengusir Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky usai keduanya saling adu mulut dan berteriak saat bertemu di Oval Office pada Jumat (28/2).

Seorang pejabat Gedung Putih menuturkan Trump langsung menggelar rapat tertutup dengan para penasihat utamanya dan Wakil Presiden JD Vance di oval Office usai terlibat cekcok dengan Zelensky.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut sumber itu, Trump dalam rapat itu berkonsultasi dengan Wakil Presiden JD Vance, Menteri Luar Negeri Marco Rubio, Menteri Keuangan Scott Bessent, dan para penasihat senior soal merespons delegasi Ukraina dan kelanjutan pertemuan tersebut.

Pada akhirnya, Trump memutuskan bahwa Zelensky "tidak dalam posisi untuk bernegosiasi."

Dikutip CNN, Trump kemudian menginstruksikan Rubio dan penasihat keamanannya, Mike Waltz, untuk menyampaikan pesan bahwa sudah waktunya bagi Zelensky untuk pergi.

Menurut seorang pejabat Gedung Putih, Trump secara langsung memerintahkan agar pihak Ukraina diberi tahu bahwa mereka harus meninggalkan Gedung Putih.

Sementara itu, delegasi Ukraina menunggu di ruangan terpisah, sebagaimana prosedur standar dalam kunjungan kenegaraan.

Biasanya, mereka akan kembali untuk makan siang bersama. Namun, kali ini, tidak ada jamuan bagi Zelensky dan delegasi di Gedung Putih.

Delegasi Ukraina saat itu justru mendapat instruksi untuk meninggalkan Gedung Putih.

Padahal makanan telah disiapkan hingga akhirnya dibiarkan di troli di lorong dekat kantor sekretaris pers.

Pejabat Gedung Putih mengatakan bahwa pihak Ukraina sempat memprotes dan ingin melanjutkan pembicaraan, tetapi permintaan itu ditolak.

Tak lama kemudian, Zelensky meninggalkan Gedung Putih.

Perkara Zelensky tak pakai jas

Seorang pejabat AS yang mengamati pertemuan tersebut dan memahami dinamika negosiasi dengan Ukraina mengatakan ia sudah memperkirakan akan ada masalah dalam pertemuan kedua presiden itu sejak awal. 

Keyakinan itu makin jelas tepat ketika Presiden Volodymyr Zelensky keluar dari mobil dengan mengenakan kaus khasnya alih-alih setelan jas resmi.

"Saya tahu itu adalah ciri khasnya, tetapi momen ini berbeda," ujar pejabat tersebut kepada CNN.

"Zelensky seharusnya menangani situasi ini dengan lebih bijaksana. Begitu (Wakil Presiden JD) Vance duduk, ia seharusnya mengambil pendekatan yang jauh lebih berdamai. Ini menyangkut masa depan negaranya. Ini bukan waktu untuk berdebat, apalagi secara terbuka mengoreksi Wakil Presiden atau Presiden AS," tambahnya.

Sebelum pertemuan di Oval Office berubah menjadi adu mulut, seorang reporter sempat bertanya kepada Zelensky mengapa ia tidak mengenakan jas saat berkunjung ke Gedung Putih dan menemui Trump.

"Saya akan memakai setelan jas setelah perang ini berakhir," jawab Zelensky dalam bahasa Inggris.

"Mungkin sesuatu seperti milik Anda, mungkin sesuatu yang lebih baik. Saya tidak tahu, kita lihat nanti. Mungkin sesuatu yang lebih murah. Terima kasih," papar Zelensky menambahkan.

(rds)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Perlautan | Sumbar | Sekitar Bekasi | |