CNN Indonesia
Selasa, 17 Jun 2025 12:44 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Iran mengancam akan menutup Selat Hormuz saat perang melawan Israel sejak Jumat (13/6).
Pernyataan itu dilontarkan anggota DPR Iran, Esmaeil Kowsari kepada televisi pemerintah Press TV, dikutip dari Anadolu, akhir pekan lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iran tengah mempertimbangkan untuk memblokade Selat Hormuz di Teluk Persia yang dilalui lebih dari 17 juta barel minyak setiap hari," kata Kowsari dilansir dari Anadolu.
Pernyataan itu disampaikan Kowsari sehari setelah Israel melancarkan serangan udara ke Teheran dan fasilitas nuklir Iran di Nataz pada Jumat (13/6).
Serangan Israel itu menewaskan sejumlah komandan top militer Iran dan para ilmuwan nuklir Iran.
Iran kemudian membalas serangan udara tersebut dengan menghujani Tel Aviv dan sejumlah wilayah pendudukan Israel dengan ratusan rudal dan drone.
Ancaman Israel itu disebut akan mengganggu rantai pasok minyak dunia.
Selat Hormuz merupakan jalur utama rantai pasok minyak yang diandalkan sejumlah negara produsen minyak di Timur Tengah seperti Iran, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Kuwait.
Negara eksportir gas terbesar di dunia Qatar, juga mengandalkan Selat Hormuz untuk memasok gas alam mereka.
Rencana Iran untuk memblokade Selat Hormuz akan meningkatkan eskalasi di kawasan karena banyak negara yang akan menentangnya.
Terlebih Amerika Serikat menempatkan pangkalan militer Armada Kelima yang berbasis di Kota Manama, Bahrain. Itu merupakan pangkalan militer terbesar AS di Timur Tengah.
(bac)