CNN Indonesia
Jumat, 30 Mei 2025 07:52 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Elon Musk mengumumkan mundur dari jabatan penasihat senior Gedung Putih dan kepala Departemen Efisiensi Pemerintah Federal Amerika Serikat (DOGE) di pemerintahan Presiden Donald Trump.
Pengunduran diri Musk juga dikonfirmasi Gedung Putih. Musk disebut cabut dari pemerintahan Trump mulai Rabu (28/5) malam waktu AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena masa tugas saya sebagai Pegawai Pemerintah Khusus akan segera berakhir, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Presiden @realDonaldTrump atas kesempatan untuk mengurangi pemborosan pengeluaran," ujar Musk via media sosial X pada Kamis (29/5).
"Misi @DOGE hanya akan semakin kuat seiring berjalannya waktu karena menjadi bagian dari gaya hidup pemerintahan," sambungnya.
Berikut fakta-fakta perjalanan Musk gabung pemerintahan Trump hingga mengundurkan diri.
1. Tugas menghemat anggaran
Musk diberi mandat oleh Trump untuk memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah (Department of Government Efficiency/DOGE), dengan misi memangkas pengeluaran pemerintah federal dan menghemat anggaran negara.
Sebulan setelah resmi dibentuk, DOGE diklaim telah menghemat lebih dari US$1 miliar dengan membatalkan kontrak yang terkait dengan program Keberagaman, Ekuitas, dan Inklusi (Diversity, Equity, and Inclusion/DEI).
Tak hanya itu, Elon Musk dan DOGE juga meleburkan dan menutup Badan Pembangunan Internasional AS (USAID), serta merumahkan ribuan pekerja kontraknya. Musk maupun Trump berpendapat sebagian besar pengeluaran lembaga negara itu adalah pemborosan.
2. Picu protes
Gebrakan yang dilakukan Musk dan DOGE menuai protes dari sejumlah pihak. Misalnya sejumlah pembayar pajak, anggota parlemen Partai Demokrat, dan pengawas pemerintah, setelah departemen itu diberikan akses ke sistem pembayaran di Departemen Keuangan.
Akses DOGE terhadap data keuangan sensitif menimbulkan kekhawatiran akan risiko timbulnya kesalahan yang dapat mengakibatkan krisis keuangan global hingga potensi kerugian hingga triliunan dolar dan jutaan pekerjaan.
Selain itu, pihak lain juga mengkhawatirkan risiko keamanan data terkait dengan akses DOGE ke informasi pembayar pajak, seperti data rekening bank dan nomor Jaminan Sosial.
DOGE juga disebut telah memperoleh akses ke Biro Perlindungan Keuangan Konsumen atau CFPB. Mereka juga telah mulai meninjau lembaga pemerintah independen yang dirancang untuk melindungi konsumen dari penipuan dan kecurangan perusahaan tersebut.
3. Sempat disebut mundur
Musk sempat dikabarkan akan meletakkan jabatannya yang kontroversial sebagai kepala DOGE pada Maret lalu. Kabar tersebut datang setelah rump tampak menyiratkan hal itu di hadapan media pada Senin (31/3).
"Dia harus menjalankan perusahaan besar... pada suatu saat dia akan kembali," kata Trump. "Saya akan mempertahankannya selama saya bisa mempertahankannya."
The Guardian menyebut Musk menghadapi batasan ketat 130 hari memegang jabatan pegawai pemerintah khusus. Namun, Gedung Putih membantah rumor tersebut dan menyebut Musk "akan tetap di sini".
Lanjut ke sebelah...