CNN Indonesia
Selasa, 17 Jun 2025 07:26 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Kecaman dunia internasional terhadap Israel atas serangan membabi buta ke Gaza tidak membuat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu gentar.
Bahkan, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat penangkapan kepadanya karena dituding melakukan genosida. Padahal dunia internasional sudah berkali-kali mendorong solusi dua negara (Israel dan Palestina) untuk mendamaikan kawasan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukannya melunak, Netanyahu malah menggandakan dosis perang. Dia pun menyerang Iran sehingga menimbulkan ketegangan baru. Kali ini juga tidak ada tanda-tanda Netanyahu bakal mengendurkan tensi.
Tak mau akui Palestina dan gila perang
Tak pernah terpikir oleh Netanyahu untuk mengakui Palestina sebagai negara merdeka berdampingan dengan Israel.
Bahkan, dia dikenal sebagai sosok yang menolak perjanjian Oslo yang digagas PM Yitzak Rabin dan Yasser Arafat pada 1995. Perjanjian Oslo adalah kesepakatan kedua negara untuk mengakhiri konflik dan langkah awal mengakui negara Palestina.
Dikutip dari New York Times pada 2024 silam, dia dengan terus terang mengatakan kebanggaannya menolak negara Palestina.
"Kegigihan saya itulah yang selama bertahun-tahun telah mencegah berdirinya negara Palestina yang akan menjadi bahaya eksistensial bagi Israel," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan dalam bahasa Ibrani.
Dia melanjutkan, "selama saya menjadi perdana menteri, saya akan terus bersikeras pada hal ini."
Dari mana 'hobi perang' Netanyahu? Bersambung ke halaman berikutnya...