CNN Indonesia
Selasa, 27 Mei 2025 23:35 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengaku senang bisa kembali mengunjungi Indonesia. Hal itu disampaikan setibanya di Lanud Halim Perdanakusuma pada Selasa (27/5) setelah kunjungannya di Vietnam selesai.
Macron bersama istri, Brigitte Macron, tiba dan turun dari pesawat kepresidenan Prancis sekitar pukul 22.20 WIB. Mereka disambut Menhan Sjafrie Sjamsoeddin, Menlu Sugiono, dan Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Turut hadir pula Duta Besar Prancis untuk Indonesia Fabien Penone. Mereka langsung bersalaman dan menyapa Macron tepat setelah Presiden Prancis dan Ibu Negara itu turun dari pesawatnya.
Macron setelah itu langsung menghampiri pewarta yang menanti kedatangannya di sana. Ia turut memuji Indonesia.
"Saya senang berada di Indonesia karena negara kalian indah," kata Macron di Halim, Selasa (27/5).
Macron kemudian mengenang kunjungannya ke Indonesia sekitar dua tahun lalu saat menghadiri KTT G20 di Bali.
"Saya ingat bertemu dengan Presiden Jokowi, dua tahun lalu di Bali dan sekarang saya istri saya dan delegasi saya, senang berada di sini di indonesia," ujarnya.
Macron mengaku sangat senang menjelang pertemuannya dengan Presiden RI Prabowo Subianto. Ia mengatakan hubungan kedua negara strategis dan sangat lah bersahabat.
Setelah tiba di Jakarta, Macron dijadwalkan bakal melakukan lawatan selama tiga hari di Indonesia hingga Kamis (29/5), salah satunya mengunjungi Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Pihak pengelola Borobudur telah mempersiapkan kehadiran Macron ke sana dengan menyiapkan sejumlah fasilitas untuk memudahkan kunjungannya ke sana.
Kepala PCO Hasan Nasbi menyampaikan Prabowo akan menemani Macron dalam kunjungannya ke Borobudur.
"Stair lift. Stair lift itu kalau di rumah-rumah biasanya dipajang di pinggiran tangga untuk bawa orang untuk naik ke lantai berikutnya," ungkap Hasan.
"Jadi dari lantai 5 ke lantai 8 mungkin nanti pakai, atau sampai lantai 7 itu nanti pakai stair lift supaya waktunya lebih efisien," Hasan menjelaskan.
(mnf/chri)