Menang Lagi, Paul Biya Jadi Presiden Kamerun untuk Kali Kedelapan

4 hours ago 2

CNN Indonesia

Senin, 27 Okt 2025 19:50 WIB

Paul Biya (92) kembali memastikan diri menjabat presiden untuk periode ke delapan usai memenangkan pemilihan presiden (Pilpres) Kamerun. Paul Biya kembali terpilih sebagai Presiden Kamerun untuk kali kedelapan. (REUTERS/Zohra Bensemra)

Jakarta, CNN Indonesia --

Paul Biya (92) kembali memastikan diri menjabat presiden untuk periode ke delapan usai memenangkan pemilihan presiden (Pilpres) Kamerun. Ia akan menjabat hingga 2032 atau hingga usia 99 tahun.

Dewan Konstitusi Kamerun menyatakan Biya memperoleh suara 53,7 persen dan lawannya mantan menteri pemerintahan Issa Tchiroma Bakery dengan 35,2 persen, demikian dikutip AFP.

"Dengan ini menyatakan presiden terpilih: kandidat Biya Paul," kata Presiden Dewan Konstitusi Clement Atangana pada Senin (27/10), dikutip CNN.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengumuman resmi itu muncul usai Tchiroma mengklaim menang dengan perolehan suara 54 persen dua hari setelah pemungutan suara pada 12 Oktober. Namun, Biya menolak klaim itu.

Tchiroma lalu menyerukan pendukungnya untuk turun ke jalan dan mempertahankan klaim kemenangan tersebut.

Namun, unjuk rasa itu diwarnai kekerasan. Pasukan keamanan terlibat bentrok dengan demonstran dan menembaki mereka dengan gas air mata.

Menurut salah satu demonstran, pasukan keamanan juga menggunakan "peluru" untuk menghalau pengunjuk rasa.
Imbas kekerasan tersebut, empat orang dilaporkan tewas dan lainnya mengalami luka-luka.

Kembali lagi soal Biya, ia telah memimpin Kamerun sejak 1982. Dia juga jadi kepala negara kedua usai negara tersebut merdeka dari Prancis pada 1960.

Pada 2008, Biya merancang amandemen konstitusi untuk menghapus batasan masa jabatan presiden, yang membuka jalan kepemimpinan tak berujung.

Selama menjadi presiden, dia memimpin dengan tangan besi. Biya juga kerap menindas lawan atau pihak yang mengkritik kebijakannya.

Di bawah pimpinan Biya, Kamerun juga menghadapi berbagai masalah akut seperti korupsi hingga konflik separatis yang penuh kekerasan di wilayah-wilayah barat.

Biya juga menjadi kepala negara tertua di dunia yang masih menjabat. Para pengamat sudah menduga pemilu tahun ini akan kembali dimenangkan dia.

(isa/isa/jun)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Perlautan | Sumbar | Sekitar Bekasi | |