Mengenal Situs Nuklir Iran Fordo yang Sulit Dijangkau Israel

6 hours ago 2

CNN Indonesia

Kamis, 19 Jun 2025 09:20 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --

Israel terus menggempur Iran sejak pekan lalu. Mereka mengincar situs nuklir dan persenjataan negara Timur Tengah itu.

Di serangan pertama pada 13 Juni, serangan Israel menghantam Natanz, daerah salah satu situs utama nuklir Iran. Sejumlah saksi mata mengatakan mendengar ledakan dari wilayah tersebut dan ada kepulan asap.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Iran juga punya situs nuklir yang sulit dijangkau, Fordo. Apa itu, situs nuklir Fordo?

Sejauh ini tak banyak informasi soal situs nuklir Fordo. Informasi yang beredar hanya berasal dari kumpulan dokumen Iran yang dicuri Israel pada 2018 lalu.

Menurut dokumen tersebut aula utama situs nuklir berada 80 hingga 90 meter di bawah tanah. Lokasi ini disebut-sebut aman dari bom udara apapun dan mustahil dihancurkan dari udara.

Di antara dokumen itu ada cetak biru terperinci Fordo dan informasi tentang tujuannya: Untuk memproduksi uranium tingkat senjata, sebagai bagian dari program senjata nuklir Iran, satu atau dua senjata nuklir per tahun.

Israel berulang kali menargetkan situs tersebut tetapi mereka tak mampu menghancurkan Fordo.

Saat Iran terhuyung-huyung karena serangan Israel, beberapa analis mengatakan Teheran mungkin bergegas mengubah persediaan uranium yang diperkaya menjadi bom nuklir di Fordo.

Fordo sudah lama menjadi perhatian dunia terutama negara-negara Barat meski Iran berulang kali menyatakan program nuklir mereka untuk tujuan damai.

Dibangun sekitar 2000-an

AS dan sekutunya belum memberi banyak rincian soal pembangunan Fordo. Namun, citra satelit menunjukkan pekerjaan di lokasi sudah dimulai sejak 2004. Dari foto yang didapat tampak dua bangunan persegi putih dengan pintu masuk di terowongan.

Namun, analisis dari Institut Sains dan Keamanan Internasional (ISIS), David Albright, menilai pembangunan lebih dulu dari tahun tersebut.

"Fordo sebenarnya proyek yang dimulai selama apa yang kami sebut program senjata nuklir darurat di awal tahun 2000-an," kata Albright, dikutip CNN.

Dia lalu berujar, "Idenya mereka akan membuat uranium tingkat senjata di pabrik itu."

Pada 2009, para analis meyakini Iran membangun struktur pendukung dan menggali poros ventilasi yang penting untuk memungkinkan sirkulasi udara ke fasilitas tersebut.

Poros itu kemudian disamarkan dan disembunyikan sebagaimana terlihat dalam gambar citra satelit.

Dalam surat yang dikirim ke Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) pada Oktober 2009, Iran menyatakan keputusan membangun fasilitas di bawah tanah itu sebagai akibat "ancaman serangan militer" ke mereka.

Fordo, lanjut dia, akan berfungsi sebagai kontingensi untuk pabrik Natanz di dekatnya. Fasilitas tersebut bisa menampung hingga 3.000 sentrifus.

Bersambung ke halaman berikutnya...


Read Entire Article
Perlautan | Sumbar | Sekitar Bekasi | |