Jakarta, CNN Indonesia --
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu secara keliru menyatakan 18 orang ditangkap terkait kebakaran hutan besar yang tengah melanda sejumlah wilayah Negeri Zionis tersebut.
Dalam pernyataannya di Kontes Alkitab Yerusalem, Netanyahu mengatakan 18 orang sejauh ini telah ditangkap karena dicurigai membantu mematik api kebakaran lahan di luar Yerusalem.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu tersangka, kata dia, tertangkap basah ketika sedang menyalakan api. Menurut Netanyahu, kebakaran yang merupakan salah satu yang terbesar di Israel ini dipicu oleh warga Palestina.
"[Kebakaran ini] bukan hal sederhana. Ada kerusakan pada alam dan juga membahayakan manusia. Kami telah menahan 18 orang saat ini yang dicurigai melakukan pembakaran, salah satunya tertangkap basah saat melakukannya," kata Netanyahu, seperti dikutip The Times of Israel, Kamis (1/5).
Kendati begitu, sejumlah sumber dari kepolisian mengatakan bahwa hanya ada tiga orang yang ditahan karena dicurigai melakukan pembakaran.
Ketiga tersangka pun dinilai tidak terlibat dalam kebakaran hutan besar tersebut karena mencoba memicu kebakaran lain di lokasi lain yang tidak berkaitan dengan kebakaran hutan di dekat Yerusalem.
Dinas Pemadam Kebakaran (damkar) dan Penyelamatan Israel sementara itu juga menyampaikan penyebab kebakaran hutan bukan karena pembakaran yang dilakukan dengan sengaja, melainkan karena dugaan kelalaian para pendaki.
Tim penyelidik dikabarkan telah menemukan bahwa pendaki dengan jumlah yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata telah melewati daerah Mesilat Zion, lokasi kebakaran hutan terjadi, beberapa jam sebelum api muncul pada Rabu (30/4).
Damkar Israel hingga kini mengaku belum mengetahui penyebab pasti kebakaran yang berlangsung selama nyaris 30 jam tersebut. Mereka masih melakukan penyelidikan awal atas insiden itu.
Di hari kepolisian menangkap tersangka pembakaran hutan, ada seruan yang dibuat oleh sejumlah warga Palestina di media sosial untuk melakukan pembakaran di Israel selama hari kemerdekaan Negeri Zionis.
Hari Kemerdekaan Israel jatuh pada 30 Maret-1 April dan bertepatan dengan gelombang panas yang dikombinasikan dengan angin kencang. Kondisi ini telah menyebabkan kobaran api tak terkendali hingga banyak acara perayaan dibatalkan.
Salah satu seruan itu dikeluarkan oleh saluran Palestina Shehab yang berafiliasi dengan Hamas. Saluran itu menyebut "ada seruan untuk membakar hutan di dekat permukiman."
Hamas menganggap semua komunitas Yahudi di Israel dan Tepi Barat sebagai permukiman.
Pesan lain yang beredar di beberapa akun X yaitu seruan untuk membakar taman, kendaraan, dan segala sesuatu di sekitar permukiman.
Anggota parlemen sayap kanan dari partai Zionisme Religius, Zvi Sukkot, telah bersurat ke Netanyahu untuk meminta sang PM menerapkan jam malam dan lockdown di desa-desa Palestina di Tepi Barat.
Kebakaran hutan terjadi di beberapa lokasi dekat Yerusalem yang dengan cepat meluas ke sejumlah wilayah Israel pada Rabu.
Kebakaran itu membuat jalan yang menghubungkan Yerusalem ke Tel Aviv terputus hingga sulit ditangani oleh petugas damkar.
Kebakaran ini disebut-sebut sebagai salah satu yang terbesar yang pernah terjadi di Israel. Menteri Luar Negeri Israel Gideon Sa'ar sampai meminta bantuan sejumlah negara untuk memadamkan api.
Beberapa negara akhirnya bahu-membahu mengirimkan pesawat pemadam kebakaran untuk mengendalikan api.
(rds)