Oposisi Junta Militer Serukan Gencatan Senjata Usai Myanmar Kena Gempa

1 day ago 5

CNN Indonesia

Senin, 31 Mar 2025 16:10 WIB

Kelompok anti-junta Pemerintah Persatuan Nasional (NUG) menyerukan gencatan senjata di Myanmar usai gempa dengan magnitudo 7,7. Ilustrasi. Oposisi junta militer keluarkan sikap usai gempa guncang Myanmar. (AFP/MANAN VATSYAYANA)

Jakarta, CNN Indonesia --

Kelompok anti junta Pemerintah Persatuan Nasional (NUG) menyerukan gencatan senjata di Myanmar usai gempa dengan magnitudo 7,7 mengguncang negara tersebut.

Sejak junta mengambil alih kekuasaan pada 2021, mereka menangkap hingga membunuh siapa saja yang menolak kekuasaannya. Warga dan milisi melawan dan pertempuran terjadi.

NUG menyerukan gencatan senjata selama dua pekan yang dimulai pada 30 Maret. Kesepakatan ini demi operasi penyelamatan darurat bagi para korban.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kelompok tersebut juga berjanji mengerahkan Staf Gerakan Pembangkangan Sipil (CDM) untuk upaya penyelamatan di wilayah yang dikuasai junta.

Namun, mereka memberi catatan junta harus menjamin keselamatan petugas penyelamat dan tak melakukan penangkapan, demikian menurut Myanmar Now.

Selama menguasai Myanmar, junta juga membatasi akses termasuk bantuan untuk sipil. Komunitas internasional berulang kali menyerukan pemulihan demokrasi tetapi sampai sekarang belum terwujud.

Myanmar diguncang gempa pada Jumat siang waktu setempat. Imbas bencana ini, sekitar 1.700 orang meninggal dan 300 terluka. Gempa juga terasa hingga ke Thailand. Imbasnya, ribuan gedung rusak dan 18 orang meninggal.

(nsa/dal)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Perlautan | Sumbar | Sekitar Bekasi | |