Senator AS: Netanyahu Mulai Perang dengan Serang Iran

9 hours ago 5

Jakarta, CNN Indonesia --

Senator AS Bernie Sanders menyalahkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atas eskalasi terbaru dengan Iran. Ia juga menuding Netanyahu jadi dalang tersendatnya negosiasi nuklir AS dan Iran.

Negosiasi nuklir antara Teheran dan Washington yang dijadwalkan berlangsung pada Minggu telah dibatalkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Netanyahu memulai perang ini dengan menyerang Iran," kata Sanders di X, seraya menambahkan bahwa "dia membunuh Ali Shamkhani, negosiator nuklir utama Iran, dengan sengaja menyabotase negosiasi nuklir AS-Iran."

"Dan mari kita ingat siapa Benjamin Netanyahu: Dia adalah penjahat perang yang didakwa Pengadilan Internasional karena menggunakan kelaparan sebagai metode peperangan dan mengarahkan serangan terhadap penduduk sipil di Gaza."

"Serangan sepihak yang ilegal oleh Netanyahu terhadap Iran jadi pelanggaran terbarunya terhadap hukum internasional. Di bawah pemerintahannya yang ekstremis, Israel semakin menjadi negara jahat dan negara buangan di antara negara-negara lain," ia menegaskan. 

[Gambas:Video CNN]

Pecahnya perang dua negara bermusuhan ini disebabkan Israel mendadak menyerang Iran sejak Jumat (13/6), melalui udara hingga saling berbalas dengan Iran sampai Senin (16/6).

Israel kala itu mengklaim serangan ke Iran demi "mencegah" ancaman pembuatan bom nuklir dari Teheran. Tel Aviv mengklaim Iran melanggar komitmen Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir (NPT) dan anggap itu keadaan darurat.

Sanders yang selama ini vokal mengkritik Israel menegaskan AS jangan sampai terseret dalam permasalahan yang ditimbulkan Netanyahu dan Israel.

"AS tidak boleh terseret ke dalam perang ilegal Netanyahu lainnya - baik secara militer maupun finansial," tuturnya.

Perang Israel dan Iran memanas dengan Kementerian Kesehatan Iran melaporkan 224 orang tewas dan lebih dari 1.200 orang terluka. Sedangkan Israel melaporkan 24 orang tewas dan 592 orang terluka akibat serangan Iran.

Presiden AS Donald Trump sebelumnya mengatakan Iran tidak memenangkan perang dengan Israel. Ia kemudian menekankan Iran bersama harus segera kembali berunding "sebelum terlambat."

"Mereka harus membuat kesepakatan, dan itu menyakitkan bagi kedua belah pihak," kata Trump saat hendak menghadiri KTT G7 di Kanada, seperti diberitakan AFP pada Senin (16/6).

"Menurut saya Iran tidak memenangkan perang ini, dan mereka harus berbicara, dan mereka harus berbicara segera, sebelum terlambat," ia menegaskan.

Ia sebelumnya juga dikabarkan memveto rencana jahat Israel membunuh pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei yang dinilai Netanyahu akan "mengakhiri konflik" kedua negara musuh bebuyutan tersebut.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan serangan Israel bertujuan menggagalkan ancaman "eksistensial" yang ditimbulkan program nuklir dan rudal Iran.

Kampanye pengeboman yang dahsyat dimulai saat Teheran dan AS terlibat dalam perundingan nuklir, yang telah dibatalkan, dan setelah peringatan dari pengawas nuklir PBB atas aktivitas atom Iran.

Rafael Grossi, kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) PBB, mengatakan "tidak ada indikasi serangan fisik" pada bagian bawah tanah fasilitas pengayaan uranium Natanz Iran, dan tingkat radiasi di luar pabrik "pada tingkat normal".

IAEA sebelumnya mengatakan bahwa komponen utama di atas tanah dari situs nuklir Natanz Iran telah hancur.

Grossi mengatakan pada rapat dewan luar biasa badan PBB bahwa "keselamatan nuklir sedang dikompromikan" oleh konflik tersebut.

(chri)

Read Entire Article
Perlautan | Sumbar | Sekitar Bekasi | |