Trump Marah Besar pada Putin Halangi Damai Rusia dengan Ukraina

1 day ago 5

CNN Indonesia

Senin, 31 Mar 2025 05:17 WIB

Presiden AS Donald Trump disebut marah pada Presiden Rusia Vladimir Putin yang ingin Presiden Ukraina dicopot dari jabatannya. Presiden AS Donald Trump disebut marah pada Presiden Rusia Vladimir Putin yang ingin Presiden Ukraina dicopot dari jabatannya. (Getty Images via AFP/ANDREW HARNIK)

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pada Minggu (30/3) bahwa ia "sangat marah, kesal" dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

AFP menjelaskan berdasarkan laporan NBC, bahwa Trump telah mengungkapkan kemarahannya atas Putin yang menyinggung masa depan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat menelepon Kristen Welker dari NBC.

Welker, dalam acaranya di NBC "Meet The Press" pada Minggu, mengutip langsung percakapan dia dengan Trump.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika Rusia dan saya tidak dapat membuat kesepakatan untuk menghentikan pertumpahan darah di Ukraina, dan jika saya pikir itu adalah kesalahan Rusia... saya akan mengenakan tarif sekunder pada semua minyak yang keluar dari Rusia," kata Trump.

Trump mengatakan kepada Welker bahwa ia "sangat marah, kesal" atas komentar terbaru Putin tentang kredibilitas Zelensky dan berbicara tentang kepemimpinan baru di Ukraina.

Trump telah mendorong perang Rusia dan Ukraina yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun segera berakhir sejak menjabat, tetapi pemerintahannya gagal mencapai terobosan meski kedua belah pihak telah berunding.

Putin menolak rencana gabungan AS-Ukraina untuk gencatan senjata selama 30 hari, dan pada Jumat menyarankan Zelensky dicopot dari jabatannya sebagai bagian dari proses perdamaian.

Trump mengatakan kepada NBC bahwa Putin tahu dia marah, tetapi mengatakan bahwa dia memiliki "hubungan yang sangat baik dengannya" dan "kemarahan itu akan cepat mereda... jika dia melakukan hal yang benar."

Hubungan antara AS dan Rusia menghangat sejak Trump kembali menjabat. Ancaman Trump untuk berhenti mendukung Ukraina telah memperkuat Rusia di medan perang saat negara itu mengejar invasi yang gagal.

Ukraina menuduh Rusia menunda perundingan tanpa bermaksud menghentikan serangannya, dengan serangan baru di kota perbatasan timur laut Kharkiv.

Enam serangan terjadi pada Sabtu hingga Minggu malam, melukai personel yang menjalani perawatan di rumah sakit militer dan menewaskan sedikitnya dua orang di sebuah bangunan tempat tinggal, menurut pejabat Ukraina.

Pasukan Rusia juga merebut sebuah desa hanya tujuh kilometer dari perbatasan wilayah Dnipropetrovsk di Ukraina tengah dalam kemajuan terbaru mereka, kata Moskow pada Minggu.

Pasukan Kremlin belum melintasi batas wilayah tersebut sejak serangan mereka dimulai pada 2022, tetapi mereka telah bergerak maju ke arah itu selama berbulan-bulan dengan harapan akan ada terobosan.

(fea)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Perlautan | Sumbar | Sekitar Bekasi | |