4 Fakta AS Resmi Ikut Israel Perangi Iran

6 hours ago 3
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Perang Iran vs Israel yang berlangsung sejak 13 Juni lalu semakin berkobar dan pelik setelah Amerika Serikat turun tangan ikut menyerang Teheran.

Presiden AS Donald Trump mengumumkan berhasil membombardir dan melenyapkan sejumlah fasilitas nuklir Iran pada Sabtu (21/6) malam waktu setempat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski AS berdalih punya alasan sendiri menyerang Iran, komunitas internasional kompak mengutuk keras campur tangan pemerintahan Presiden Donald Trump.

Berikut fakta-fakta terbaru seputar perang Iran-Israel dan campur tangan AS:

1. AS serang situs nuklir Fordo Iran

AS menggunakan enam pesawat pengebom B-2 untuk menjatuhkan lusinan bom "penghancur bunker" atau bunker buster ke situs nuklir Fordo pada Minggu (22/6) waktu Teheran.

Selain itu, kapal selam Angkatan Laut AS juga meluncurkan 30 rudal jelajah TLAM ke dua situs nuklir Iran lainnya, yaitu Natanz dan Isfahan. Pesawat Pengebom B-2 juga menjatuhkan dua bom "bunker buster" di Natanz, tambah pejabat AS tersebut.

"Bunker buster" yang dimaksud adalah bom GBU-57A/B Massive Ordnance Penetrator (MOP). Bom ini memiliki bobot sekitar 13.600 kilogram (30.000 pon) dengan kandungan 2.700 kilogram (6.000 pon) bahan peledak.

Sementara itu, fasilitas nuklir Fordo adalah situs pengayaan uranium bawah tanah dekat Qom, instalasi nuklir Iran yang paling dalam dan paling kuat yang dirancang untuk menahan serangan udara konvensional.

2. Kata-kata Trump usai AS serang Iran

Trump mengumumkan berhasil membombardir dan melenyapkan sejumlah fasilitas nuklir Iran di dalam bunker sekitar pukul 10.00 waktu AS.

Ia menyebut "operasi militer yang sangat berhasil" menargetkan fasilitas nuklir Iran dalam pengumumannya itu.

"Saya akan menyampaikan pidato kepada rakyat pada pukul 10.00 malam di Gedung Putih mengenai operasi militer kami yang sangat berhasil di Iran," tulis Trump dalam akun media sosial miliknya, Truth Social.

"Ini momen paling bersejarah untuk Amerika Serikat, Israel, dan dunia. Iran harus setuju mengakhiri perang ini sekarang. Terima kasih!" lanjut Trump.

Trump lalu mengancam Iran agar tidak membalas serangan AS terhadap fasilitas nuklir utamanya. Ia menyatakan bahwa Iran akan menghadapi "tragedi" yang belum pernah terjadi ebelumnya jika meluncurkan serangan balasan ke AS.

3. Dalih AS ikut-ikutan serang Iran

Wakil Presiden AS JD Vance berdalih serangan ke Iran merupakan upaya untuk menghilangkan ancaman program nuklir.

Vance menegaskan serangan AS ini bukan bentuk ikut campur Washington dalam konflik Israel-Iran yang juga sama-sama sedang berperang.

"Keterlibatan kami saat ini adalah upaya yang sangat terfokus untuk menghilangkan ancaman dari program nuklir Iran. Ini akan terus menjadi tujuan utama kebijakan luar negeri Amerika Serikat, dan tujuan inilah yang akan mendorong langkah-langkah kami dalam beberapa minggu dan bulan ke depan," kata Vance Dalam wawancara dengan program "This Week" di ABC News yang dikutip CNN, Minggu (22/6).

Vance menegaskan bahwa Presiden Donald Trump tetap berkomitmen pada prinsip non-intervensionisme sebagaimana dijanjikan dalam kampanye pemilu 2024.

"Saya rasa presiden telah sangat jelas bahwa kami tidak tertarik untuk terlibat dalam konflik jangka panjang di Timur Tengah," kata Vance.

4. Reaksi Iran kala AS Ikut-ikutan Israel

Kementerian Luar Negeri Iran menganggap AS resmi memulai perang melawan Teheran dan mengultimatum Washington akan menerima konsekuensi berat atas kesewenang-wenangan ikut menyerang negaranya.

Teheran juga langsung mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) segera menggelar rapat darurat.

Iran juga mendeklarasikan bahwa kini setiap warga negara Amerika resmi menjadi target serangan.

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan dia bakal terbang ke Rusia pada Minggu (22/6) untuk berdiskusi dengan Presiden Vladimir Putin usai AS menyerang negaranya.

"Saya akan ke Moskow sore ini," kata Araghchi di sela-sela pertemuan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Istanbul, diberitakan AFP.

"(untuk mengadakan) konsultasi serius dengan presiden Rusia besok," ujar dia lagi.

(rds)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Perlautan | Sumbar | Sekitar Bekasi | |