CNN Indonesia
Jumat, 12 Sep 2025 19:10 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Parlemen Eropa Roberta Metsola menolak menggelar mengheningkan cipta terhadap kematian Charlie Kirk, tokoh konservatif Amerika Serikat yang merupakan loyalis Presiden Donald Trump.
Politico melaporkan penolakan itu dilakukan setelah faksi sayap kanan mengajukan agar pada sidang parlemen, para peserta mengheningkan cipta selama satu menit guna menghormati kematian Kirk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kirk tewas ditembak pada Rabu (10/9) saat menjadi pembicara di Utah Valley University (UVU).
Usulan mengheningkan cipta ini disampaikan oleh Charlie Weimers, anggota Parlemen Eropa dari European Conservatives and Reformists (ECR). Inisiatif itu didukung oleh anggota-anggota parlemen sayap kanan lainnya.
"(Mengheningkan cipta) untuk menyatakan bahwa hak kebebasan berpendapat kita tidak bisa dipadamkan," tulis Weimers dalam sebuah email yang dilihat oleh Politico.
"Pembunuhannya mengingatkan kita akan pentingnya melindungi kebebasan fundamental, bahkan di masyarakat yang demokratis," demikian keterangan ketua Alternative for Germany, René Aust, kepada Politico.
Kendati demikian, Metsola menolak usulan ini. Juru bicara Metsola menyatakan bahwa mengheningkan cipta hanya bisa diputuskan oleh presiden parlemen eropa dan permintaan untuk kegiatan ini bisa diajukan bulan depan.
"Keputusan untuk mengheningkan cipta diumumkan oleh presiden dalam pembukaan sesi pleno," ucapnya.
"Jika ada permintaan untuk mengheningkan cipta, permintaan tersebut harus diajukan oleh kelompok politik yang akan diadakan saat pembukaan sidang. Jika ada permintaan tentu saja bisa dilakukan pada Oktober," lanjut juru bicara tersebut.
Saat sidang baru-baru ini, Weimers mengabaikan pernyataan Metsola dan meminta para peserta menyisihkan waktu guna mengheningkan cipta untuk Kirk. Permintaan itu dilontarkan setelah Weimers memulai pidatonya di sidang parlemen.
Wakil Presiden Parlemen Eropa Katarina Barley, yang saat itu memimpin sidang, langsung menginterupsi Weimers. Tindakannya itu pun dikecam oleh anggota-anggota parlemen dari partai sayap kanan.
"Kita sudah membahas ini, dan kalian tahu bahwa presiden menolak mengheningkan cipta," ucap Barley menanggapi protes anggota.
Pernyataan Barley saat itu disambut tepuk tangan dari faksi tengah dan sayap kiri.
(blq/rds)