CNN Indonesia
Sabtu, 18 Okt 2025 22:44 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Canberra, Australia, mengeluarkan tiga imbauan kepada Warga Negara Indonesia (WNI) terkait rencana unjuk rasa bertajuk "March for Australia" yang berlansung besok, Minggu (19/10).
Aksi March for Australia menuntut angka imigrasi Australia diturunkan. Unjuk rasa ini berlangsung beberapa kali sebelumnya di berbagai kota di Australia.
Imbauan pertama, WNI di Australia untuk tetap tenang sekaligus waspada selama unjuk rasa berlangsung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua, warga Indonesia di Australia juga diminta mematuhi arahan aparat keamanan dan pemerintah setempat. Ketiga masyarakat Indonesia di Australia juga diimbau memantau pemberitaan di media massa.
KBRI juga menyebar nomor telepon yang bisa dihubungi jika WNI terdampak aksi demo maupun membutuhkan bantuan kedutaan selama aksi unjuk rasa berlangsung.
"Jika ada WNI yang terdampak dan membutuhkan bantuan, segera hubungi: Nomor darurat Australia Hotline KBRI Canberra: +61 450 475 094," imbauan KBRI melalui akun Instagram resmi @inaincanberra, Sabtu (18/10).
Dalam situs March for Australia, para penolak imigrasi menyebut persatuan dan nilai-nilai bersama Australia telah terkikis oleh kebijakan dan gerakan yang memecah belah negaranya, dengan menambahkan bahwa migrasi massal telah menghancurkan ikatan yang menyatukan komunitas Australia.
Pendukung aksi ini juga menyatakan keprihatinan mereka terhadap budaya, upah, kemacetan lalu lintas, perumahan dan pasokan air, kerusakan lingkungan, infrastruktur, rumah sakit, kejahatan, dan hilangnya rasa kebersamaan.
Menanggapi unjuk rasa sebelumnya pada akhir Agustus lalu, Pemerintah Australia menyatakan menentang aksi tersebut, dengan memperingatkan bahwa tidak ada tempat bagi segala bentuk kebencian di Australia.
Menteri Dalam Negeri Australia, Tony Burke mengatakan sempat menyebut tidak ada tempat bagi orang-orang yang berusaha memecah belah dan merusak kohesi sosial di Negeri Kangguru itu,
"Kami mendukung Australia modern dalam melawan unjuk rasa ini. Perilaku dalam unjuk rasa itu tidak sesuai dengan identitas atau semangat bangsa Australia," ujarnya kala itu.
(pta)