Gencatan Senjata, Israel Tetap Bunuh 7 Anak-anak dan 2 Wanita di Gaza

Jakarta, CNN Indonesia --

Pertahanan Sipil Palestina di Gaza mengatakan pada Jumat (17/10) malam waktu setempat bahwa serangan udara Israel telah menewaskan 11 anggota dari satu keluarga.

Serangan udara itu dilakukan Negeri Zionis setelah menargetkan kendaraan anggota keluarga itu tanpa peringatan di lingkungan al-Zeitoun, sebelah timur Kota Gaza.

Juru Bicara Pertahanan Sipil Palestina, Mahmoud Basal, mengatakan kendaraan yang membawa 11 anggota keluarga Shaaban, termasuk tujuh anak-anak dan dua wanita, dihantam tak lama setelah melintasi "garis kuning" (yellow line).

Basal menegaskan serangan itu terjadi tanpa peringatan. "Adalah mungkin untuk memperingatkan mereka atau menangani mereka dengan cara yang tidak akan menyebabkan kematian," kata Basal, seperti dilansir Anadolu.

"Tetapi apa yang terjadi menegaskan bahwa pendudukan tetap haus darah dan bertekad untuk melakukan kejahatan terhadap warga sipil yang tidak bersalah," tambahnya.

"Garis kuning" adalah batas tidak resmi yang memisahkan area di mana pasukan Israel ditempatkan dari area di mana warga Palestina diizinkan untuk bergerak di Jalur Gaza.

Perjanjian gencatan senjata antara Hamas dan Israel, yang ditengahi melalui mediasi regional dan internasional dan diterapkan pada 10 Oktober, menetapkan penarikan parsial Israel dari beberapa daerah di Gaza ke posisi baru di dalam daerah kantong yang dikenal sebagai "garis kuning" tersebut.

Sejak Oktober 2023, serangan brutal Israel telah menewaskan hampir 68.000 warga Palestina di Gaza, di mana sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, dan menjadikan wilayah tersebut sebagian besar tidak layak huni.

(wiw)

[Gambas:Video CNN]