CNN Indonesia
Senin, 13 Okt 2025 17:45 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bakal menghadiri konferensi tingkat tinggi (KTT) perdamaian internasional yang digelar di Sharm el-Sheikh, Mesir, Senin (13/10).
Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang juga hadir, mengabarkan kedatangan Abbas kepada wartawan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"[Abbas] akan hadir dalam pertemuan puncak ini," kata Macron, seperti dikutip AFP, Senin.
"Ini adalah tanda yang sangat baik. Ini merupakan pengakuan atas peran yang harus dimainkan Otoritas Palestina sebagai entitas sah," lanjutnya.
Terpisah, lembaga siaran publik Israel juga melaporkan bahwa Netanyahu akan menghadiri langsung pertemuan yang sama di Mesir. Kabar ini disampaikan setelah Israel sebelumnya menyatakan tak akan mengirim perwakilan ke pertemuan tersebut.
Mesir menjadi tuan rumah KTT perdamaian internasional yang diselenggarakan hari ini di Kota Sharm el-Sheikh. KTT ini akan dipimpin oleh Presiden Mesir Abdel Fattah Al Sisi dan dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Lebih dari 20 pemimpin negara akan hadir dalam pertemuan ini. Mereka di antaranya Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Raja Abdullah II dari Yordania, Raja Bahrain Hamad bin Isa Al Khalifa, PM Inggris Keir Starmer, PM Spanyol Pedro Sanchez, PM Italia Giorgia Meloni, PM Pakistan Shehbaz Sharif, dan Kanselir Jerman Friedrich Merz.
Mesir menyatakan KTT ini bertujuan "mengakhiri perang di Jalur Gaza, meningkatkan upaya untuk mewujudkan perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah, serta mengawali babak baru keamanan dan stabilitas kawasan."
KTT ini dihelat saat Israel dan kelompok milisi Hamas Palestina sedang gencatan senjata tahap pertama. Kedua pihak sepakat menghentikan peperangan mulai Jumat (10/10) sesuai dengan proposal damai yang diajukan Trump pada 29 September lalu.
Pada Senin ini, Hamas dan Israel melakukan pertukaran sandera, yang masing-masing berjumlah sekitar 2.000 tahanan di Israel dan 20 tawanan di Gaza. Hamas telah membebaskan semua sanderanya ke Palang Merah.
Israel sementara itu masih dalam proses pembebasan tahanan ke Tepi Barat, Palestina.
(blq/dna)