Ogah Wajib Militer, Puluhan Ribu Umat Yahudi Ortodoks Demo Netanyahu

7 hours ago 6

CNN Indonesia

Jumat, 31 Okt 2025 10:58 WIB

Puluhan ribu penganut Yahudi ultra-Ortodoks turun ke jalanan di Yerusalem, wilayah Palestina yang diduduki Israel, memprotes kebijakan wajib militer Netanyahu. Puluhan ribu penganut Yahudi ultra-Ortodoks turun ke jalanan di Yerusalem, wilayah Palestina yang diduduki Israel, memprotes kebijakan wajib militer Netanyahu. (Foto: REUTERS/Ammar Awad)

Jakarta, CNN Indonesia --

Puluhan ribu penganut Yahudi ultra-Ortodoks turun ke jalanan di Yerusalem, wilayah Palestina yang diduduki Israel, memprotes kebijakan wajib militer yang diterapkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Selama puluhan tahun, Israel menerapkan salah satu wajib militer paling ketat di dunia. Namun, selama ini umat Yahudi ultra-Ortodoks dikecualikan dari aturan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, sejak agresi brutal Israel ke Jalur Gaza Palestina berlangsung pada Oktober 2023 lalu, Tel Aviv mencabut aturan itu dan kini mengharuskan umat Yahudi utra-Ortodoks wajib militer, isu sensitif yang kian menekan pemerintahan Netanyahu.

Media Israel memperkirakan kerumunan sekitar 20 ribu pria berpakaian khas hitam ala Yahudi ultra-Ortodoks memadati jalan utama menuju pintu masuk Yerusalem dan menyebabkan kemacetan total. 

Seluruh demonstran menuntut Netanyahu membatalkan amandemen tersebut.

"Saat ini, orang-orang yang menolak ikut wajib militer akan dijebloskan ke penjara militer," ujar salah satu demonstran, Shmuel Orbach.

"Itu tidak terlalu buruk. Tapi kita adalah negara Yahudi. Anda tidak bisa memerangi agama Yahudi di negara Yahudi. Itu tidak akan berhasil," paparnya menambahkan seperti dikutip Reuters.

Umat ultra-Ortodoks selama ini mendapat pengecualian dari wajib militer. Banyak warga Israel yang menilai hal itu tidak adil karena beban pertahanan negara hanya ditanggung oleh kalangan non-Ortodoks.

Kemarahan publik semakin meningkat selama dua tahun terakhir, di tengah agresi brutal Israel ke Jalur Gaza yang tak hanya menewaskan puluhan ribu orang Palestina, tapi juga menimbulkan korban jiwa tertinggi di kalangan militer Israel dalam beberapa dekade.

Selain itu, kebutuhan pasukan militer juga semakin meningkat kala Israel memperluas agresinya dari Jalur Gaza hingga Lebanon, Suriah, Yaman, dan Iran.

(rds)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Perlautan | Sumbar | Sekitar Bekasi | |